Mitra Excellent, tahukah Anda bahwa penggemar buku fiksi terjemahan meningkat dari tahun ke tahun?
“Fiction tastes better in translation”
– A.A. Gill, Sunday Times –
Tentang Fiksi & Buku Fiksi Terjemahan
Mitra Excellent, genre fiksi merupakan salah satu jenis bacaan yang menjadi kegemaran para penikmat buku di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri kehadiran bacaan fiksi seolah menjadi ‘jantung’ di setiap toko buku, karena selalu diburu para penggemarnya dari beragam lapisan usia.
Tidak hanya bacaan fiksi lokal yang menjadi pilihan, fiksi terjemahan pun tak pernah luput dari sorotan para pemburu buku.
Wajar saja, karena ada begitu banyak karya besar bermunculan di berbagai negara, yang diterjemahkan ke berbagai bahasa agar penggemar yang ada di seluruh dunia dapat menikmati serta bertukar pikiran dengan para penikmat buku lainnya.
Jika bicara mengenai karya besar fiksi terjemahan yang tak luput dari sorotan publik di seluruh dunia, kita bisa melihat betapa tenarnya Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle yang begitu melegenda.
Masuk tahun 2000, Anda juga saksikan Harry Potter karya J.K. Rowling tersebar di rak-rak pembaca buku di berbagai belahan dunia.
Tak hanya itu, ada ‘The Alchemist’ karya Paulo Chloe, ‘Le Petite Prince’ karya Antoine de Saint-Exupéry, ‘Kappa’ karya Ryunosuke Akutagawa, dan masih banyak karya terjemahan lain yang seolah tak lekang oleh waktu.
Fiksi Terjemahan Lebih Diminati Ketimbang Fiksi Lokal
Meski tidak sepenuhnya sependapat, banyak para penggemar buku fiksi beranggapan bahwa bacaan fiksi terjemahan terasa lebih legit ketimbang bacaan lokal.
Ada banyak faktor yang menyebabkan buku fiksi terjemahan lebih menarik, salah satunya unsur budaya yang banyak terselip di sela tulisan para pengarang, serta latar tempat di luar negeri yang digambarkan dengan baik di dalam buku.
Di negara maju seperti Inggris pun, para penggemar buku bacaan fiksi terjemahan dari bahasa selain bahasa Inggris pun sangat banyak jumlahnya.
Lebih dari itu, ternyata penjualan buku bacaan fiksi terjemahan di Inggris juga lebih laris ketimbang buku bacaan asli berbahasa Inggris.
Hal ini menunjukkan, unsur perbedaan budaya serta latar tempat yang berbeda dari keseharian yang tertuang dalam cerita fiksi, sangat digemari oleh masyarakat luas.
Dalam situs The Man Booker Prize, dirilis pantauan hasil penjualan buku fiksi terjemahan yang tercatat dalam kurun waktu 15 tahun (2001 – 2015).
Dari hasil pantauan tersebut, mereka menilai adanya perubahan signifikan mengenai data penjualan buku fiksi terjemahan.
Berikut peringkat negara-negara di dunia yang buku-bukunya paling banyak diterjemahkan :
Rank | 2001 | 2015 |
1 | French | French |
2 | Brazilian Portuguese | Italian |
3 | Spanish | Japanese |
4 | Russian | Swedish |
5 | Mandarin | German |
Source : The Man Booker Prize
Dalam tabel tersebut dapat kita lihat, bahwa pada tahun 2001 dan 2015, buku bacaan terjemahan yang berasal dari Perancis tetap menjadi pilihan favorit pertama.
Sementara pada urutan ke 2 – 5, tampak ada perubahan yang cukup menarik, yaitu masuknya 2 negara yang berasal dari Asia dalam peringkat 5 besar.
Pada tahun 2001, buku fiksi terjemahan dari Tiongkok masuk peringkat 5, sedangkan pada tahun 2015, buku fiksi terjemahan Jepang yang menyita perhatian para penggemar dan merangsek ke peringkat 3.
Tidak hanya itu, The Man Booker Prize juga melakukan survei terhadap penjualan buku fiksi terjemahan yang paling laris pada tahun 2001 dan 2015 di Inggris.
Mari perhatikan tabel berikut :
Penjualan Buku Fiksi Terjemahan Terbaik Tahun 2001
Ranking | Judul | Penulis | Penerjemah | Bahasa Asli | Penjualan (Eksemplar) |
1 | The Alchemist | Paulo Coelho | Alan R. Clarke | Portugis (Brasil) | 114.430 |
2 | Shanghai Baby | Wei Hui | Bruce Humes | Tiongkok | 54.104 |
3 | Atomised | Michel Houellebecq | Frank Wynne | Perancis | 51.323 |
4 | Daughter of Fortune | Isabel Allende | Margaret Sayers Peden | Spanyol | 33.488 |
5 | Norwegian Wood | Haruki Murakami | Jay Rubin | Jepang | 24.149 |
6 | Veronika Decides to Die | Paulo Coelho | Margaret Jull Costa | Portugis (Brasil) | 23.941 |
7 | Sophie’s World | Jostein Gaarder | Paulette Moller | Norwegia | 20.746 |
8 | Soul Mountain | Gao Xingjian | Mabel Lee | Tiongkok | 20.282 |
9 | Perfume | Patrick Süskind | John E. Woods | Jerman | 19.167 |
10 | The House of Spirits | Isabel Allende | Magda Bogin | Spanyol | 16.651 |
Penjualan Buku Fiksi Terjemahan Terbaik Tahun 2015
Ranking | Judul | Penulis | Penerjemah | Bahasa Asli | Penjualan (Eksemplar) |
1 | My Brilliant Friend | Elena Ferrante | Aan Goldstein | Italia | 108.969 |
2 | The Truth About the Harry Quebert Affair | Joël Dicker | Sam Taylor | Perancis | 87.002 |
3 | Look Who’s Back | Timur Vermes | Jamie Bulloch | Jerman | 68.461 |
4 | A Man Called Ove | Fredrik Backman | Henning Koch | Swedia | 66.043 |
5 | The Guest Cat | Takashi Hiraide | Eric Selland | Jepang | 46.684 |
6 | Suite Française | Irène Némirovsky | Sandra Smith | Perancis | 46.532 |
7 | Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage | Haruki Mirakami | Philip Gabriel | Jepang | 40.236 |
8 | The Story of New Name | Elena Ferrante | Ann Goldstein | Italia | 35.229 |
9 | Those Who Leave and Those Who Stay | Elena Ferrante | Ann Goldstein | Italia | 35.229 |
10 | The Alchemist | Paulo Coelho | Alan R. Clarke | Portugis (Brasil) | 22.978 |
Source : The Man Booker Prize
Mitra Excellent, apabila kita lihat secara keseluruhan, terdapat peningkatan yang signifikan pada kolom penjualan antara tahun 2001 dan 2015.
Hebatnya lagi, dalam kurun waktu 15 tahun, The Alchemist karya Paulo Coelho tetap berada di jajaran 10 besar karya terjemahan favorit di mata orang-orang Inggris.
Pemenang Penghargaan The Man Booker International
Nah, yang menjadi pertanyaan selanjutnya, apakah statistik penjualan di atas menjadi acuan dalam nominasi ajang penghargaan The Man Booker International yang diadakan di Inggris pada tahun 2015 maupun tahun 2016 ini?
Ternyata jawabannya tidak, Mitra Excellent. Nominasi pada tahun 2015, justru karya László Krasznahorkai (penulis asal Hungaria) yang menjadi pemenang, padahal tidak masuk dalam statistik 10 besar penjualan terbanyak.
Bagaimana dengan tahun 2016? Siapa sajakah yang menjadi nominasinya? Berikut adalah daftar nominasi The Man Booker International Prize tahun 2016 beserta pemenangnya:
Pemenang
“The Vegetarian” karya Han Kang (Korea Selatan) yang diterjemahkan oleh Deborah Smith.
Nominasi pendek
“A General Theory of Oblivion” karya José Eduardo Agualusa (Angola), Daniel Hahn (penerjemah).
“The Story of the Lost Child” karya Elena Ferrante (Italia), Ann Goldstein (penerjemah).
“The Four Books” karya Yan Lianke (Tiongkok), Carlos Rojas (penerjemah).
“A Strangeness in My Mind” karya Orhan Pamuk (Turki), Ekin Oklap (penerjemah).
“A Whole Life” karya Robert Seethaler (Austria), Charlotte Collins (penerjemah).
Nominasi panjang
“Mend the Living” karya Maylis de Kerangal (Perancis), Jessica Moore (penerjemah).
“Man Tiger (Lelaki Harimau)” karya Eka Kurniawan (Indonesia), Labodalih Sembiring (penerjemah).
“Tram 83” karya Fiston Mwanza Mujila (Republik Demokratik Kongo), Roland Glasser (penerjemah).
“A Cup of Rage” karya Raduan Nassar (Brasil), Stefan Tobler (penerjemah).
“Ladivine” karya Marie NDiaye (Perancis), Jordan Stump (penerjemah).
“Death by Water” karya Kenzaburō Ōe (Jepang), Deborah Boliver Boehm (penerjemah).
“White Hunger” karya Aki Ollikainen (Finlandia), Emily Jeremiah & Fleur Jeremiah (penerjemah).
Nominasi Pendek & Panjang
Mitra Excellent, apakah Anda familier dengan istilah nominasi pendek dan panjang? Ya, yang dimaksud adalah 2 kali nominasi hingga pengumuman penghargaan puncak.
Pada tahun 2015, para juri sudah memilih karya-karya terjemahan terbaik dan dimasukkan dalam daftar nominasi panjang.
Setelah itu, juri memilah kembali karya-karya sastra yang dimasukkan ke dalam daftar nominasi pendek untuk diumumkan saat ajang penghargaan bergengsi The Man Booker International Prize.
“The Vegetarian” karya Han Kang yang akhirnya keluar sebagai pemenang dinilai sebagai sebuah karya terjemahan yang memiliki alur cerita yang begitu kuat, sehingga penilaian juri memang sangat beralasan.
Dari Indonesia sendiri, kita patut berbangga hati karena meski masuk dalam nominasi panjang, karya Eka Kurniawan ini berhasil menyisihkan berbagai karya terjemahan dari berbagai negara lain.
Sebelumnya, Eka Kurniawan memang telah banyak menorehkan penghargaan baik dalam maupun luar negeri. Tentu kita patut mengapresiasinya.
Nah, bagi Anda yang memiliki karya buatan luar negeri dan ingin meresapi pesan tanpa kehilangan spirit yang ingin disampaikan oleh para penulisnya, tentu Anda memerlukan tim penerjemah yang mumpuni.
Begitu pula apabila Anda memerlukan alih bahasa karya Anda agar lebih dapat berkompetisi di tingkat International, percayakanlah kepada para profesional dalam bidang bahasa.
Tentu Anda betapa senang, jika karya Anda legit di mata pembaca mancanegara, bukan?
Mari Bermitra, dan Salam Excellent!