Apa saja kesalahan-kesalahan Machine Translation (terjemahan mesin)? Dalam artikel ringan ini, Anda akan kami ajak untuk “menjelajahi” beberapa kekeliruan yang mungkin terjadi dan perlu Anda perhatikan saat Anda memutuskan menggunakan terjemahan mesin.
– – – – – – –
Argumentasi untuk mewaspadai penggunaan machine translation
Terjemahan secara harfiah terkadang membuat efek yang merugikan, terutama saat kata-kata lebih difokuskan daripada maksud (the focus is put on the word and not the meaning).
Hal tersebut merupakan salah satu argumentasi terkuat bagi Anda untuk mewaspadai penggunaan terjemahan mesin dalam proyek Anda. Memang, terjemahan mesin layaknya kamus versi digital, dan kamus adalah alat, bukan pangguna alat.
Baru-baru ini kami mendapat kisah tentang sebuah perusahaan Fast Food (makanan cepat saji) dari America yang mengalami konsekuensi serius sekaligus menggelikan saat menggunakan aplikasi “Google Translate” apa adanya untuk menerjemahkan website mereka dari bahasa Inggris ke bahasa Jepang. Kejadian ini terjadi pertengahan tahun 2015 lalu.
Tak pelak, kejadian ini membuat website itu ditarik kembali berkat ada seorang warga Jepang memberikan kritisi cepatnya untuk kesalahan-kesalahan itu.
Berikut beberapa yang dapat kami kumpulkan untuk Anda cermati :
– – – – – – –
1. “Hebat” menjadi “Buruk”?
Anda dapat mencermati terjemahan bahasa Inggrisnya, alih-alih artinya justru “kami berharap Bali adalah kenangan yang sangat buruk untuk Anda”. Bagaimana jika ini digunakan di sektor pariwisata dan jalur-jalur transportasi luar negeri?
Anda dapat percaya ini mungkin terjadi, karena kami juga telah mendapati adanya kekeliruan di bandara Internasional di Bali :
Image Credit : HPI
Terdapat kekeliruan di running text tersebut. Kata “suspicious” (mencurigakan) ditulis “suspecion”, yang tidak memiliki arti apapun dalam bahasa Inggris.
2. Turun = Jatuh
Kata-kata dalam terjemahan Inggrisnya akan dipahami sebagai “saya jatuh di depan” oleh native speaker bahasa Inggris.
Apakah Anda terbayang apabila seseorang berada di sebuah angkutan umum di kawasan Eropa, kemudian dia membuka aplikasi Google Translate untuk menyampaikan bahwa “saya turun di depan”? Tentulah ungkapan itu akan mengundang keheranan bagi sesama penumpang maupun driver angkutan tersebut.
3. Bakso, oh bakso
Pembahasaan “meatballs” atau bakso tidak ada dalam bahasa Arab, sehingga ketika dimasukkan kata “ميت بول”, kata yang keluar dalam bahasa Inggris kemudian menjadi “Paul is dead”.
Ya, ini sungguh terjadi dan digunakan oleh sebuah usaha di kawasan negeri Arab :
Image Credit : Language Log
4. Tanda lalu lintas
Image Credit : D1G
Terjemahan yang disesuaikan dari kanan ke kiri (bahasa Arab) menjadi kiri ke kanan (bahasa Inggris) tidak semestinya berlaku dalam tanda lalu lintas. Kekeliruan di atas jelas diakibatkan penggunaan terjemahan mesin yang secara otomatis merubah arah tanda lalu lintas seiring melakukan terjemah otomatis.
– – – – – – –
Kesimpulan
Terjemahan mesin maupun terjemahan secara harfiah dapat mengarah pada kesalahan yang serius (Lihat : Kesalahan Terjemah Terbesar versi BBC Culture 2016).
Apabila Anda ingin pesan Anda dapat tersampaikan secara akurat dan jelas di masyarakat global, Anda tentu membutuhkan mitra terbaik dalam bidang alih bahasa. Bukankah Anda ingin berkomunikasi dengan klien Anda, bukan membuat mereka kebingungan menerka-nerka maksud pesan Anda?
Salam Excellent!