Jepang terkenal karena pengembangan teknologi tinggi yang akan hadir di Olympic Games Tokyo 2020 yang akan datang. Jenis teknologi yang nampak di antaranya adalah ketersediaan alat penerjemahan multibahasa. Hal ini memungkinkan bagi setiap penutur bahasa untuk memahami apa yang terjadi dalam acara internasional bergengsi ini. Selain itu, terdapat ekspektasi kehadiran taksi tanpa supir dan robot-robot pembantu. Olympic Games 2020 menawarkan kesempatan bagi Jepang untuk membuatnya menjadi sorotan dunia.
5 olahraga baru yang akan diluncurkan
Panitia penyelenggara OG Tokyo 2020 bermaksud untuk menambahkan olahraga yang ramah bagi remaja seperti [1] panjat tebing, [2] olahraga selancar ber-oktan tinggi, dan [4] skateboard, serta olahraga yang menjadi favorit sepanjang waktu seperti [5] karate dan softball / baseball.
Permainan dengan fokus atlet
Direktur OG Tokyo 2020 sekaligus mantan Olympian, Murofushi, mengetahui bahwa para atlet sangat fokus pada Olympic Games. Tekadnya adalah untuk memberikan kepada para atlet apa yang dia harapkan sebagai warisan sejarah yang tidak mudah dilupakan.
Menjanjikan solusi ramah lingkungan
OG Tokyo 2020 telah berjanji bahwa akan menekankan faktor lingkungan yang menjadi perhatian internasional. Hal ini didasarkan pada 3 prinsip yaitu penggunaan ulang (reuse), daur ulang (reuse), dan pengurangan (reduce).
Pemerintah kota Tokyo akan bergantung pada perusahaan swasta untuk membangun desa/kampung atlet yang dapat dikosongkan menjadi distrik ramah lingkungan yang akan didukung oleh sistem hidrogen generasi masa depan.
Tokyo pernah menjadi tuan rumah Olympic pada tahun 1964 yang membuka Jepang modern bagi dunia. Mereka memancarkan satelit dunia pertama untuk liputan televisi dan kereta peluru shinkansen. Cita-cita pada 2020 diharapkan dapat melampaui teknologi dan mengubah masyarakat Jepang selamanya. Event ini diharapkan untuk berfokus membantu menyatukan masyarakat tanpa memandang etnis, kemampuan fisik, dan agama mereka. Harapannya adalah untuk meningkatkan infrastruktur dan kondisi untuk menjadikannya tempat yang lebih baik bagi semua orang.
Maskot Olympic Games
Anak-anak sekolah di Jepang telah memilih desain maskot favorit mereka untuk Olmypic dan Paralympic Games 2020. Keputusan akhirnya, lebih disukai dua makhluk yang tampak futuristik dan terlihat seperti superhero. Maskot Olympic adalah karakter bercetak putih dan biru bernama Miraitowa yang diprakarsai menggunakan kombinasi dua kata Jepang yaitu ‘mirai’ , yang bila diterjemahkan berarti masa depan, sedangkan ‘towa’ berarti keabadian. Maskot Paralympic direpresentasikan dalam warna putih dan merah muda dan merupakan superhero yang dinamai Someity yang berasal dari Cherry Blossom Someiyoshino.
Olahraga di Jepang hari ini
Olahraga Jepang menekankan tradisi seni bela diri, khususnya gulat Sumo, yang merupakan olahraga nasional negara itu. Jenis seni bela diri lain seperti judo, karate, dan kendo versi yang lebih modern juga populer. Dalam beberapa tahun terakhir sepak bola dan baseball juga semakin populer.
Teknologi penerjemahan mutakhir
Jepang sangat ingin membuat komunikasi semudah mungkin antara atlet, ofisial, sukarelawan, dan 920.000 pengunjung luar negeri yang diharapkan memasuki Tokyo setiap hari selama acara olahraga berlangsung selama 16 hari. Nama besar perusahaan elektronik Jepang, Panasonic, tampaknya memimpin dengan penemuan penerjemahan portabel Fukidashi-nya. Alat ini seukuran iPad tetapi berbentuk seperti gelembung bicara yang terlihat dalam kartun.
Alat ini memiliki layar di setiap sisi perangkat dengan dudukan kecil yang bisa dilepas. Dua orang dapat berkomunikasi dalam bahasa mereka sendiri, misalnya Inggris dan Jepang. Di salah satu layar perangkat menampilkan terjemahan Bahasa Jepang dari kata-kata yang digunakan oleh penutur Bahasa Inggris dan di layar lain menunjukkan terjemahan Bahasa Inggris dari apa yang telah dikatakan penutur Bahasa Jepang. Saat ini, Fukidashi hanya dapat menerjemahkan empat bahasa yaitu Jepang, Inggris, Korea dan Cina. Perangkat ini dirancang untuk memudahkan komunikasi.
Loudspeaker multibahasa
Sementara Fukidashi dirancang untuk komunikasi tatap muka, Panasonic juga memiliki gadget yang menyampaikan informasi kepada kerumunan orang di tempat-tempat seperti bandara, stasiun kereta api, dan hotspot wisata. Megahonyaku, demikian sebutannya, adalah pengeras suara multibahasa yang dapat menerjemahkan Bahasa Korea ke Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang ke Bahasa Inggris. Alat ini digunakan dengan berbicara Bahasa Jepang secara langsung ke mikrofon. Alat ini memiliki inbuilt komputer yang diterjemahkan ke bahasa manapun dari 3 bahasa yang tersedia untuk dipilih.
Selain itu, Institut Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi menemukan VoiceTra, yang merupakan aplikasi bermanfaat yang disebut-sebut yang menyediakan penerjemahan teks secara langsung (real-time) ke dalam 27 bahasa. Diharapkan pada 2020, VoiceTra akan menawarkan tambahan 10 bahasa dalam terjemahan suara.
Pada tahun 2014, penyedia ponsel utama di Jepang, NTT Docomo meluncurkan aplikasi bernama Jspeak, yang menerjemahkan percakapan telepon secara langsung (real-time). Penerjemahan ini mencakup lebih dari 700 frase yang dapat digunakan oleh wisatawan, baik frasa-frasa yang berhubungan dengan rumah sakit, hotel, restoran maupun transportasi.
Rambu-rambu di Jepang yang dapat dipindai
Pengunjung yang datang ke Jepang untuk pertama kalinya sering kali kewalahan dan bahkan kehilangan arah karena sebagian besar pertanda dalam Bahasa Jepang. Fenomena ini menarik Pijin, suatu kolektif teknologi dalam mengembangkan gagasan untuk menggunakan kode QR sebagai bantuan penerjemahan. ditempatkan di sebelah poster, papan informasi publik tertulis dan rambu-rambu dalam Bahasa Jepang yang ditemukan di tempat-tempat wisata seperti museum dan bandara. Dimungkinkan untuk memindai kode QR menggunakan ponsel yang memungkinkan Anda memilih bahasa yang Anda inginkan.
Dengan lebih dari 40.000 pengunjung yang diharapkan hadir di perhelatan Olympic, inovasi Jepang diharapkan mampu menunjukkan bagaimana negara menghargai pengunjungnya.
Source: Aussietranslation