Statistik menginformasikan kepada kita bahwa sekitar 46% konsumen nampak lebih cenderung membeli produk atau memesan suatu layanan ketika diiklankan dalam bahasa local mereka. Dengan ini menjadi jelas ketika akan maju ke pasar yang lebih global, kebutuhan akan penerjemahan konten akan tumbuh. Hal juga mengisyaratkan bahwa akan tiba saatnya penerjemah manusia tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan.
Lantas, adakah yang bisa membantu suatu bisnis memenuhi permintaan? Solusinya sudah hadir – Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Kecerdasan buatan
AI telah menjadi “pengganggu besar” dan telah mengubah dunia tempat kita hidup sejak tahun 50-an. AI telah sangat memengaruhi industri teknologi. Sekarang, AI memasuki beberapa bidang lainnya; dari pendidikan hingga perawatan kesehatan.
Industri penerjemahan online juga tidak lepas darinya. Dampak yang ditimbulkan AI terhadap penerjemahan luar biasa. Para tenaga marketing menghadapi tantangan karena harus menyampaikan kampanye multi-bahasa, dan keuntungan utamanya didapat dari tantangan ini.
Saat ini
Kita melihat penerjemahan berbasis AI bahkan di dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda pernah menggunakan Google Translate, pada dasarnya Anda telah menggunakan aplikasi yang ditenagai AI. Terjemahan ini tidak dilakukan oleh penerjemah manusia yang bekerja di Google – semua yang mengerjakan adalah AI.
Saat ini, AI tidak terbatas pada bentuk tertentu. Ada beberapa bentuknya, dan saat ini kita sedang beralih dari versi yang lebih kaku dari masa lalu menuju sesuatu yang disebut “AI Pembelajaran Dalam”/Deep Learning. Deep Learning adalah perangkat yang mendekati seperti manusia, yang membuatnya ideal untuk penerjemahan e-Learning.
Bahkan, Deep Learning adalah AI yang memungkinkan kreasi penerjemahan otomatis/penerjemahan mesin; sesuatu yang sudah sangat diandalkan industri untuk kecepatan dan akurasi.
Misalnya, kami memiliki Sistem Terjemahan Mesin Neural Google, yang dikembangkan Google sekitar dua tahun lalu. Sistem ini relatif lebih akurat dengan terjemahannya dibandingkan dengan Sistem Terjemahan Mesin Berbasis Frasa yang lebih lama. Inilah yang digunakan Google Terjemahan sekarang. Saat ini, sistem dimuat dengan 8 pasangan bahasa.
Microsoft juga tidak jauh di belakang. Raksasa teknologi ini mengembangkan teknologi terjemahan mesin berbasis AI yang mampu mengenali Bahasa Mandarin Standar yang dituturkan oleh seorang pelajar. Ini mempelajari dan mengukur segala sesuatu dari ritme dan pengucapan bahkan nada dengan membandingkan semua itu dengan yang dari penutur asli. Kemudian, AI ini menunjukkan pelajar di mana mereka dapat melakukan perbaikan.
Penerjemahan yang diberdayakan oleh AI akan terus merevolusi industri penerjemahan. Namun, apakah AI dapat menggantikan penerjemah manusia masih bisa diperdebatkan, adapun yang bisa dilakukan adalah mengisi kekosongan dalam industri yang hanya akan semakin mengarah pada tuntutan yang lebih besar.
Salam Excellent!
Adopted from EliteAsia