R.C. Gardner, dalam jurnalnya yang berjudul Motivation and Second Language Acquisition, telah mengonfirmasi pentingnya motivasi dalam proses perolehan bahasa kedua. Ya, tanpa motivasi, seseorang tidak akan mampu melewati kesulitan-kesulitan yang membentang dalam proses penguasaan bahasa.
Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa termotivasi? Ada beberapa tips yang diberikan oleh Jeffrey Nelson dalam omniglot.com.
Motivasi Internal dan Eksternal
Mitra Excellent, pertama-tama, kita perlu mengenal jenis motivasi. Ada dua jenis motivasi yang berbeda: internal dan eksternal.
Motivasi internal, secara sederhana dapat diartikan bahwa kita merasa enjoy atau menikmati proses penguasaan bahasa kedua tersebut. Motivasi internal membuat pembelajaran menjadi mudah. Disebutkan pula bahwa motivasi internal adalah cara paling ampuh untuk memiliki motivasi jangka panjang.
Nah, selanjutnya saat berbicara tentang motivasi eksternal, motivasi ini memerlukan adanya reward atau hadiah. Kelas pembelajaran bahasa konvensional yang ada sekarang didasarkan pada motivasi eksternal. Hal itu bisa berupa nilai yang bagus, ijazah, gengsi dikatakan dapat lancar berbahasa asing, bisa memeroleh gaji tinggi, dan lain sebagainya.
Pentingnya Menikmati Proses
Motivasi eksternal memang merupakan kekuatan yang sangat kuat. Motivasi ini dapat membuat seseorang menghabiskan bertahun-tahun untuk menguasai sebuah bahasa. Meskipun demikian, motivasi eksternal ternyata juga memiliki kelemahan yang besar. Motivasi eksternal mendorong seseorang untuk terus berusaha, tidak peduli apakah mereka menyukainya atau tidak.
Hal ini bukanlah pola pikir yang ideal, sebab ia menyangkal tumbuhnya motivasi internal. Oleh karena itulah, guru bahasa yang terbaik adalah ia yang dapat membuat proses pembelajaran bahasa menjadi menarik dan menyenangkan. Begitu pula dengan mereka yang mempelajari bahasa secara sukses, ia tahu bagaimana cara belajar yang kreatif dan menyenangkan.
Membuat Asosiasi Positif
Mitra Excellent, ada beberapa cara untuk melakukan hal ini. Mulailah dengan mengaitkan proses pembelajaran bahasa dengan kesukaan/ketertarikan kita di bidang lain. Misalnya, jika Anda menyukai politik, mulailah berlatih membaca berita di bahasa target. Atau jika Anda menyukai musik, latihlah pemahaman Anda dengan cara mendengarkan lagu dan membaca liriknya.
Begitulah menariknya bahasa. Ia dapat digabungkan dengan hampir semua hobi atau aktivitas. Jika Anda menikmati proses ini, Anda tidak akan takjub dengan proses yang bakal Anda lalui.
Jangan Menyerah
Ada pepatah dari Jepang yang berbunyi, “Jika Anda jatuh tujuh kali, bangkitlah delapan kali.”
Pepatah ini mengingatkan kita tentang bagaimana sikap yang harus kita miliki dalam menguasai bahasa. Secara alamiah, ini adalah proses trial and error. Banyak orang mulai mempelajari bahasa baru dengan motivasi yang menggebu-gebu. Akan tetapi semangat itu begitu cepat pupus saat mereka banyak membuat kesalahan dalam proses penguasaan bahasa baru tersebut.
Mitra Excellent, jika hal ini terjadi pada Anda, apakah Anda akan menyerah? Jangan sampai hal itu terjadi. Tidak perlu kita pikirkan kesalahan kita dengan terlalu serius. Tersenyum dan ingatlah untuk mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut.
Ingat,
“Challenges are what make life interesting and overcoming them is what makes life meaningful. In fact, it is useful.”
Semangat belajar bahasa baru yuk, Mitra Excellent!