Terry Moore memiliki jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada kita semua.

Pertanyaannya adalah;

“Mengapa huruf X mewakili sesuatu yang tidak diketahui (the unknown)?”

Memang, kita mempelajarinya di kelas matematika, namun saat ini, simbol tersebut telah ada di mana-mana, misalnya — faktor X, data X, projek X, bahkan TEDx. Dari mana asalnya?

Sekitar tahun 2006, Moore memutuskan untuk belajar Bahasa Arab, yang ternyata adalah bahasa yang sangat logis. Menulis kata, frase, atau kalimat dalam Bahasa Arab seperti menyusun sebuah persamaan, karena setiap bagiannya sangat tepat dan membawa banyak informasi. Itulah salah satu alasan banyak dari kita yang sampai pada kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan, matematika, dan teknik di Barat saat ini benar-benar telah digunakan pada abad-abad pertama Masehi oleh bangsa Persia, Arab, dan Turki.

Sebagai contoh, sistem kecil dalam Bahasa Arab yang disebut al-Jabr. Secara kasar al-Jabr dapat diterjemahkan menjadi “Sistem untuk mencocokkan bagian yang berbeda.” Al-Jabr akhirnya sampai ke Inggris sebagai Algebra (aljabar). Ini salah satu contoh dari banyak contoh lainnya.

Naskah Bahasa Arab yang berisi berbagai temuan matematika akhirnya sampai ke Eropa, yaitu Spanyol, pada abad ke-11 dan 12. Ketika naskah itu sampai, ada ketertarikan yang luar biasa untuk menerjemahkan Bahasa Arab ini ke dalam Bahasa Eropa.

Namun terdapat masalah, salah satunya ada beberapa suara dalam Bahasa Arab yang sulit untuk dilafalkan oleh orang Eropa jika tidak banyak berlatih. Dan pelafalan tersebut tidak pula dapat diwakili/ditransliterasi dengan sempurna oleh huruf yang tersedia dalam bahasa yang digunakan di Eropa.

Salah satu contohnya adalah huruf ش , yaitu huruf ‘syin’, yang dalam Bahasa Inggris dianggap sebagai ‘sheen’ dengan transliterasi ‘sh’. Huruf ini juga merupakan huruf pertama dari kata شيء , ‘shaiun’, yang berarti ‘sesuatu’ seperti dalam kata Bahasa Inggris ‘something’; yaitu hal yang tidak terdefinisi, yang tidak diketahui.

Dalam Bahasa Arab, kata tersebut menjadi definitif dengan menambahkan ‘al’, sehingga menjadi الشيء, ‘al-shaiun’, yaitu sesuatu hal. Kata ini merupakan kata yang muncul di masa pertama matematika mulai dikenal, sekitar abad ke-10.

Masalah bagi para cendekiawan Spanyol Abad Pertengahan yang bertugas menerjemahkan sumber-sumber ini adalah huruf ش dan kata شيء tidak dapat diubah ke Bahasa Spanyol karena bahasa ini tidak memiliki bunyi ‘sh’ tersebut. Berdasarkan konvensi, mereka menciptakan aturan di mana mereka meminjam bunyi ‘ck’, dari Bahasa Yunani klasik dalam bentuk huruf χ, yaitu huruf ‘chi’.

Kemudian, ketika bahan ini diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa yang umum, katakanlah Bahasa Latin, mereka hanya menggantikan huruf χ, ‘chi’ dengan X Latin. Setelah hal tersebut terjadi, dan diubah ke Bahasa Latin, sumber-sumber ini menjadi buku teks dasar dalam matematika selama hampir 600 tahun.

Jadi sekarang kita punya jawaban untuk pertanyaan ini. Mengapa X menjadi ‘sesuatu yang tidak diketahui’ (the unknown)? Jawabannya adalah karena orang Eropa tidak bisa mengatakan ‘sh’ dalam Bahasa Spanyol. Layak untuk diinformasikan, bukan?

Salam Excellent!

Source: Terry Moore | TED Talk