Penerjemahan Video: Sebaiknya Voice-over atau Subtitle?

Membuat video yang berkualitas tinggi adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, terutama jika dirancang untuk memasarkan produk andalan Anda secara efektif. Namun, saat ini Anda harus menemukan cara terbaik dalam menggunakan video ini sehingga dapat menjangkau pemirsa dan –pada gilirannya- pelanggan global.

Apabila video Anda menggunakan bahasa Indonesia, maka Anda perlu menjangkau audiens yang lebih besar, karena bahasa Indonesia tidak digunakan secara luas dalam bahasa global semisal bahasa Inggris, China, atau Arab.

Anda bisa menerjemahkan video YouTube Anda dengan menggunakan layanan voice-over atau subtitle yang disediakan oleh agen penerjemahan profesional. Terlebih apabila Anda memiliki anggaran dan tenggat waktu yang harus dipenuhi, tentu layanan ini akan menjadi pilihan terbaik Anda.

Anda telah membuat video, karenanya maka Anda harus menerjemahkan video tersebut karena hampir 75% konsumen lebih suka membaca atau melihat informasi produk yang ditampilkan dalam bahasa asli mereka. Bagi banyak konsumen yang menggunakan Internet untuk mencari produk, bahasa yang diguakan oleh pemasar bisa lebih penting daripada harga.

Subtitle video atau voice-over yang terbaik untuk diterjemahkan?

Membahas mana yang terbaik untuk diterjemahkan boleh jadi berujung pada perdebatan panjang. Di sisi lain, mengetahui apa keunggulan dan kekurangan masing-masing akan menjadikan pilihan penerjemahan video Anda lebih tepat guna sesuai kebutuhan pemasaran produk atau ide Anda.

Keunggulan Penerjemahan Voice-over

Penerjemahan voice-over atau dubbing melibatkan penggantian file audio sehingga suara percakapan atau narasi yang muncul dalam video berubah menjadi bahasa target. Manfaat dari penerjemahan video jenis ini, pemirsa Anda tidak harus terpaku pada video untuk memperoleh informasi produk atau ide Anda karena melalui suara sudah lebih dari cukup ketika mereka sedang menyetir atau sembari melakukan aktifitas lain.

Selain itu, pengisi suara tidak perlu nampak; karena itu kecocokan tampilan fisik tidak terlalu penting. Pengisi suara yang melakukan peran suaranya dengan baik dapat menarik audiens global dengan hebat dan jangkauan yang luas.

Kekurangan Penerjemahan Voice-over

1. Saat dubbing menggunakan bahasa yang berbeda, gerakan bibir pembicara dalam video cenderung berbeda dari pembicara voice-over, yang dapat sedikit banyak mengalihkan perhatian pemirsa.

2. Pekerjaan voice-over tarifnya lebih tinggi dari subtitle

3. Tidak menutup kemungkinan ada sedikit kesenjangan dalam voice-over jika kecepatan video tidak sesuai dengan kecepatan pembicara.

Keunggulan Penerjemahan Subtitle

1. Subtitle tidak membutuhkan biaya setinggi voice over

2. File audio tidak akan terpengaruh oleh subtitle

3. Subtitle dapat dimatikan oleh pemirsa yang memiliki kecakapan bahasa yang cukup

4. Teks atau subtitle dapat dikenali oleh mesin pencari

Kekurangan Penerjemahan Subtitle

1. Tidak semua orang suka membaca teks pada film

2. Teks menutupi sebagian video sehingga mengganggu pemirsa, terutama pada video yang telah ditanamkan subtitle secara permanen

Alternatif: Menyediakan voice over sekaligus subtitle

Menyediakan subtitle dan voice-over sekaligus bisa menjadi pilihan yang lebih baik, sehingga pengguna dapat mengontrol apakah mereka cenderung melihat teks di layar atau tidak, dan apakah mereka beralih mendengarkan terjemahan dengan voice-over. Pendekatan voice-over memang memerlukan investasi lebih tinggi karena penerjemah pertama-tama perlu membuat transkrip, menerjemahkan, kemudian merekam suara untuk menggantikan audio dalam video.

Salam Excellent!

Adapted from Aussietraslation

Pentingnya Dubbing, Voice-over, & Subtitle pada 2019

Pentingnya Dubbing, Voice-over, dan Subtitle pada 2019

Dubbing video, voice-over dan subtitling selalu digunakan untuk menyebarkan ide dalam suatu video dan film layar lebar di negara-negara selain di mana mereka awalnya diproduksi, namun bukan hanya di tataran industri film; di beberapa tahun terakhir telah terjadi pertumbuhan pesat pada jenis pelokalan menggunakan multimedia di berbagai industri.

Streaming video secara live / langsung adalah tren saat ini, yang kemungkinan akan berkembang lebih lanjut di tahun-tahun ke depan.

Pertumbuhan multimedia telah bergerak maju dengan pesat karena permintaan yang terus muncul untuk menerjemahkan konten tersebut ke dalam bahasa target dan khususnya untuk digunakan di internet.

Diperkirakan 80 persen konten yang diterbitkan di internet adalah video online yang telah dilakukan pelokalan pada akhir tahun nanti.

Bagaimana Pelokalan Video Dilakukan?

Caption dan subtitle sebagai bagian dari pelokalan video

Caption / teks bantu dan subtitle sering kali menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki kecakapan mendengar bahasa asing yang minim, namun kini juga menjadi semakin umum di setiap video online, tidak hanya dalam video berbahasa asing, tetapi juga sebagai tambahan bahasa lokal untuk lebih memberi opsi pada para pemirsa untuk menyerap ide dalam video tersebut dalam bentuk bacaan tertulis. Anda mungkin menonton laporan berita online dengan teks dan subtitle yang disertakan dalam bahasa yang sama dengan video. Semua ini semakin didukung dengan adanya alat otomatis yang dapat menempatkan teks dan subtitle dengan cepat, dan dengan cara yang hemat biaya alias gratis, meski tingkat akurasinya masih tergolong minim.

Video yang telah dilokalkan dengan subtitle ini tidak hanya populer di kalangan mereka yang memiliki kecakapan mendengar bahasa asing yang minim, melainkan juga cocok untuk para pecandu media sosial yang ingin tetap terkoneksi saat berada di kereta, bus, atau bahkan di tempat kerja mereka dengan cara mematikan volume, sementara informasi dan pesannya tetap dapat diserap. Saat ini sangat populer untuk membaca subtitle atau teks dengan volume dibisukan, sehingga platform secara otomatis menyediakannya. Penambahan subtitle adalah pilihan pelokalan video yang tepat untuk membuat keseluruhan pengalaman online para pemirsa Anda lebih terpuaskan.

Virtual reality (VR) adalah tantangan saat ini untuk pelokalan dubbing

VR dalam dua tahun terakhir telah menjadi berita utama dalam perkembangan multimedia. Konten VR sekarang lebih banyak ditemukan di feed berita dan di YouTube. Saat ini telah dikembangkan standar teks sebagaimana tersedia di sejumlah outlet streaming online seperti YouTube. Penambahan subtitle mungkin akan mencerminkan model pelokalan untuk caption saat ini, dan diharapkan akan berlaku baik untuk video yang disertai oleh seorang presenter maupun narator yang tidak muncul di layar.

Kemungkinan narasi konten VR baru akan sering menyertakan beberapa pembicara dan tentu memerlukan dubbing yang ter-sinkronisasi dengan gerak bibir. Untuk mereka yang baru memulainya, mungkin akan menjadi bukti bahwa penggarapan model ini menjadi tugas yang sulit karena video VR terkait dengan aliran audio yang rumit, yang secara real time cenderung dimanipulasi tergantung di mana pengguna memposisikan pandangan mereka. Pemisahan talent dianggap kritis karena pengguna biasanya menelusuri konten dengan menggunakan isyarat audio.

Multimedia cenderung melihat pelokalan yang lincah

Pelokalan yang lincah, seperti namanya, berarti membuat pelokalan lebih fleksibel. Haruslah telah berkutat dalam layanan ini minimal selama 5 tahun lebih. Dalam penerjemahan, penggarapan layanan seperti ini telah melalui penggunaan sistem manajemen online penerjemahan (Translation Online Management System). Baru-baru ini, sistem ini merambah ke dalam layanan pelokalan multimedia.

Dubbing dan voice-over semakin menjadi tantangan untuk model pelokalan yang lincah. Hanya memberikan sejumlah kecil pelokalan konten tidak boleh dianggap remeh dan menuntut biaya yang cukup tinggi, karena setiap sesi pelokalan memerlukan pengaturan studio profesional yang memiliki fasilitas untuk pengisi suara yang multi-bahasa dan memiliki bakat sulih suara, seorang insinyur studio, dan sutradara yang merupakan penutur asli, atau minimal yang berpengalaman, juga pengontrol kualitas dan manajer produksi. Namun, konten rekaman suara yang terintegrasi seperti ini memang mendapat banyak permintaan publik, dan aplikasi audio cenderung mendapat banyak manfaat waktu produksi yang lebih pendek. Pelokalan multimedia yang lincah kemungkinan akan terus semakin dibutuhkan hingga tahun ini maupun seterusnya.

Dubbing dan subtitling sedang naik daun

Seiring jumlah video online semakin tumbuh, pentingnya subtitle dan dubbing tentulah juga semakin tumbuh. Mungkin bahkan ada beberapa perubahan dalam pelokalan, misalnya dalam kasus pembelajaran online, karena semakin banyak platform kursus online sehingga perlu komunikasi langsung. Bahasa-bahasa Asia Tenggara dan khususnya India cenderung tumbuh semakin penting sebagai bagian dari pelokalan global, mengingat jumlah populasinya yang besar pula.

Secara keseluruhan, tahun ini pelokalan multimedia akan mengalami pertumbuhan yang kuat karena semakin banyak konten yang online dan ingin menjangkau lebih banyak penjuru dunia dan lebih banyak bahasa. Multimedia adalah platform yang disukai sehingga pelokalan akan bergerak untuk memainkan perannya dalam memfasilitasi komunikasi ide, bisnis, maupun berbagai komunikasi pendidikan hingga politik di seluruh dunia.

Source: Aussie Translation

Video Editing: Mengapa Banyak Diperlukan?

Mengapa video editing banyak diperlukan?

Video yang bagus, baik video kampanye pemasaran, video musik, video perusahaan, atau lainnya, umumnya harus mengikuti 3 tahap penting berikut:

  1. Pra-produksi
  2. Produksi
  3. Pasca produksi

Video editing terletak pada tahap pasca-produksi, dan sebagian besar dari tahap ini berisi kegiatan tersebut. Mengapa video editing itu penting dan setiap pembuat konten video profesional memerlukannya? Tentu, di sini tidak hendak dinyatakan bahwasannya video editing adalah bagian yang paling penting dibandingkan yang lain. Yang lebih tepat adalah, bahwa tanpa tahapan video editing, video Anda masih dalam kondisi yang berantakan. Memang benar bahwa semua peran dalam produksi video adalah penting. Misalnya, tanpa juru kamera yang baik, pengambilan gambar video Anda tentu akan buruk. Tanpa sutradara yang baik, adegan dalam video Anda tidak teratur dan membingungkan. Namun tanpa editor, keseluruhan aspek dari produksi video tidak lagi dapat berpadu untuk menjadi karya besar/masterpiece yang Anda coba buat.

Agar dapat lebih memahami hal tersebut, berikut adalah beberapa alasan mengapa video editing sangat penting dan banyak diperlukan oleh setiap pembuat konten video:

Alur yang Sempurna

Film Anda (baik pendek maupun panjang) bisa benar-benar menjadi video yang luar biasa; tanpa ada kesalahan yang nampak atau ruang untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu setelah diproses di tahapan pasca-produksi. Bagaimanapun, alur yang Anda pikirkan sepenuhnya bergantung pada editor yang bekerja bersama sutradara dan sinematografer.

Pernahkah Anda merekam suatu adegan dan tiba-tiba sesuatu yang tidak terduga dan benar-benar tidak dapat diprediksi terjadi dan mengacaukannya? Misalnya, jika lampu padam, Anda harus mengganti adegan tersebut dan memulai lagi dari awal. Alur yang Anda buat mungkin sudah luar biasa, tetapi bisa kacau dalam sekejap mata.

Ketika seorang editor menerima rekaman itu, tujuan utama mereka adalah untuk membuatnya sehalus dan dengan runutan yang seapik mungkin. Pada dasarnya, mereka ingin mengisi alur yang telah Anda buat. Sebagai editor, tugas mereka untuk mewujudkan hal ini (bersama dengan sutradara, produser, sinematografer, dan siapa pun yang terlibat dalam keputusan ini tentunya). Mereka menangkap maksud alur tersebut dan mewujudkannya dengan adanya potongan, kecepatan, dan efek suara sehingga menjadi sebuah film yang menakjubkan.

Memotong untuk Menuju Sukses

Dalam video editing, salah satu cara paling umum dan paling efektif untuk mencapai alur yang sempurna adalah melalui pemotongan. Aktifitas ini tidak sulit: Anda cukup memilih di menit/detik keberapa hingga berapa, dan langsung dapat dihilangkan, bukankah demikian. Namun tindakan tersebut belum semuanya. Agar video Anda mengalir dengan ideal, Anda harus memotongnya pada bidikan waktu yang benar-benar tepat. Pengaturan waktu sangat penting! Potongan yang sedikit saja terlalu cepat, adegan terhenti, audiens tentu tidak mengharapkannya. Potongan yang sedikit saja terlambat, dan video Anda berakhir dengan jeda yang seolah berlangsung sangat lama.

Tambahkan Transisi… atau Adegan

Transisi adalah sesuatu yang membedakan antara sebuah adegan dengan dunia nyata. Terkadang, tanpa transisi Anda berakhir dengan kekacauan karena perpindahan yang serba cepat, dan tentu tidak ingin ditonton oleh siapa pun. Video editing membuat transisi ini mulus dan elegan. Alur yang berusaha dipertahankan oleh editor adalah yang membuat film ini luar biasa, dan transisi (bersamaan dengan pemotongan) adalah cara untuk menjaga kecepatan film tetap terkontrol dan terintegrasi satu adegan dengan lainnya. Dengan kecepatan yang terkendali, editor dapat fokus pada perubahan yang sama pentingnya, seperti penyuntingan kontinuitas, pewarnaan, pelapisan, dan penyuntingan suara.

Yang Kerap Terlupakan: Penyuntingan Suara

Apa hal pertama yang terlintas dalam benak ketika Anda mendengar kata video editing? Kami menduga tidak banyak dari Anda yang menjawab perihal pengurangan derau/noise suara atau menimpa suara/voice over. Semua orang menganggap video editing sebagai segala hal yang berbau visual. Meskipun ini benar, namun bukan keseluruhannya. Mengedit film sehingga gambar-gambar mengalir, tidak berarti aliran audio juga otomatis akan mengalir.

Video Anda perlu disesuaikan level volume antar adegannya, dan disinkronkan antara klip audio dengan klip video. Hal ini dapat membuat film Anda persis seperti yang dimaksudkan. Pengeditan suara adalah bagaimana film Anda dapat mengatur suasana hati dan membangkitkan emosi dari audiens Anda. Mengganti pengisi suara dengan bahasa local kita, seringkali tidak disengaja akan dapat benar-benar membuka mata Anda terhadap apa yang sebenarnya dilakukan pengeditan suara.

Kesimpulan

Pengeditan video penting karena merupakan kunci untuk memadukan gambar dan suara untuk membuat kita merasa terhubung secara emosional, dan seringkali benar-benar ada dalam film yang kita tonton. Sebuah anggapan yang tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa video editing adalah salah satu pekerjaan paling penting dalam industri film. Dengan pengeditan video profesional, Anda dapat membuat karya yang membangkitkan emosi, atau tanpanya bisa jadi akan menghancurkan potensi dari investasi besar yang telah Anda keluarkan untuk film Anda. Itulah sebabnya mengapa sama pentingnya untuk memilih editor video yang tepat seperti halnya memilih peralatan kamera yang tepat.

Salam Excellent!

Adapted from Sheffieldav

Darimana Kata-kata Baru itu Muncul?

Setiap tahun terdapat lebih kurang 1.000 (seribu) kata baru yang ditambahkan ke dalam kamus Bahasa Inggris Oxford. Pertanyaannya adalah; dari mana asal-muasal kata-kata tersebut, dan bagaimana bisa sampai dalam penggunaan sehari-hari?

Dengan lebih dari 170.000 (seratus tujuh puluh ribu) kata yang saat ini digunakan dalam bahasa Inggris, sepertinya sudah demikian banyak, bukan?

Namun seiring karena dunia kita terus berubah, ide-ide dan penemuan baru bermunculan, ilmu pengetahuan berkembang, maka terdapat celah-celah yang belum terisi antara kata-kata yang ada dengan perubahan-perubahan tersebut ketika hendak diungkapkan.

Kita biasa mengisi celah-celah tersebut dengan beberapa cara cerdik, praktis, dan kadang-kadang aneh. Beberapa cara tersebut antara lain:

[1] Menyerap suatu kata dari bahasa lain

Bahasa Inggris telah meminjam begitu banyak kata-kata sepanjang sejarahnya. Hampir setengah dari kosa kata Bahasa Inggris secara langsung berasal dari bahasa-bahasa lain.

Terkadang, hal ini disebabkan sesuatu (baik konsep maupun benda) yang diterangkan oleh kata-kata itu sendiri merupakan pinjaman. Misalnya, Roma dan Perancis membawa konsep-konsep hukum dan keagamaan seperti “altar” dan “jury” ke Inggris abad pertengahan, sedangkan perdagangan membawa kosa-kata seputar hasil panen dan masakan, misalnya dari bahasa Arab untuk “coffee”, “spaghetti” dari bahasa Italia, dan “curry” dari bahasa India.

Tetapi terkadang bahasa lain memiliki kata yang tepat untuk meng-ekspresikan ide yang kompleks atau mewakili suatu emosi, misalnya “naïveté”, “machismo”,  atau “schadenfreude”.

Para ilmuan juga menggunakan bahasa-bahasa klasik untuk menamai konsep-konsep baru.

“Clone”, contohnya, diturunkan dari kata dalam Yunani Kuno yang bermakna ranting, untuk menggambarkan pemunculan sebuah tumbuhan baru dari potongan lamanya.

Dewasa ini, proses tersebut terjadi dua arah, sebagai contoh, bahasa Inggris meminjamkan kata-kata “software” kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia.

[2] Menggabungkan kata-kata

Cara populer lainnya untuk mengisi celah kosakata adalah dengan menggabungkan kata-kata yang ada, masing-masingnya menyampaikan bagian dari konsep baru yang dimaksud.

Hal ini dapat dilakukan dengan menggabungkan dua kata utuh menjadi kata majemuk, misalnya seperti “airport”,atau “starfish”, atau dengan memangkas dan mencampur bagian-bagian dari kata-kata, misalnya antara “spoon” dan “fork” menjadi “spork”, lalu “breakfast” dan “lunch” menjadi “brunch”, atau “inter” dan “net” menjadi “internet”.

Tidak seperti kata-kata pinjaman dari bahasa lain, kata-kata gabungan ini seringkali dapat dipahami pertamakali kita mendengarnya.

[3] Mengadopsi makna baru

Beberapa kata baru bahkan sama sekali tidak berubah dari bentuk aslinya. Kata-kata lama mendapatkan kehidupan baru dengan mengadopsi makna-makna baru.

“Villain” yang mulanya berarti  petani, namun dalam sebuah pelintiran tentang keangkuhan aristokratik, maknanya menjadi seseorang yang tidak terikat dengan tata kesopanan yang digariskan para kesatria, sehingga dikategorikan orang yang jahat.

“Geek” berubah dari pemain karnaval menjadi setiap orang asing atau seorang jenius aneh dengan keahlian tertentu.

Dalam penggunaan yang lain, kata-kata menjadi bermakna berlawanan melalui metafora, ironi, atau penyalahgunaan, misalnya ketika kata “sick” atau “wicked” digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang benar-benar menakjubkan.

Namun jika kata-kata dapat dibentuk dalam cara-cara di atas, mengapa beberapa tetap bertahan dan menjadi populer sedangkan lainnya tidak digunakan lagi atau bahkan tidak pernah dikenal luas?

Terkadang jawaban persoalan ini cukup sederhana, sebagaimana saat para ilmuan atau perusahaan memberi nama resmi pada penemuan atau teknologi baru, tentulah nama itu yang paling sering diakui.

Beberapa negara juga memiliki akademi-akademi bahasa untuk membuat keputusan kata apa saja yang dimasukkan dalam sumber-sumber resmi mereka.

Namun seringkali, sumber-sumber resmi semisal kamus hanyalah mendokumentasikan penggunaan kata-kata yang ada saat ini.

Kata-kata baru, mayoritas sebetulnya tidak  berasal dari sumber-sumber tersebut, melainkan bermula dari masyarakat umum yang menyebarluaskan kata-kata yang tepat guna dan menarik perhatian.

Contohnya adalah kata “meme”, diciptakan pada tahun 1970an oleh seorang sosiobiolog bernama Richard Dawkins yang mengambil kata dari Yunani Kuno yang artinya meniru.

Dia menggunakannya untuk menggambarkan bagaimana ide-ide dan simbol-simbol disebarkan melalui suatu budaya semisal gen-gen yang menurun pada keturunan dalam sebuah populasi.

Kemunculan internet menjadikan proses yang terjadi bisa langsung diamati, misalnya bagaimana hal-hal lucu dan foto-foto bisa populer secepat kilat.

Tidak lama kemudian, kata-kata muncul untuk merujuk pada foto atau gambar tertentu. Meme tidak hanya menggambarkan bagaimana kata-kata dapat menjadi bagian dari bahasa, melainkan kata-kata adalah meme itu sendiri. Fenomena kata-kata yang menggambarkan dirinya sendiri ini disebut sebagai autologis.

Tidak semua kata-kata baru yang dibuat sama dari segi ketahanannya. Beberapa dapat bertahan selama ribuan tahun, beberapa beradaptasi pada perubahan zaman, dan sebagian yang lain punah.

Beberapa dapat menyiarkan informasi baru, beberapa menafsirkannya, namun bagaimana kata-kata tersebut dibuat dan perjalanan yang telah ditempuhnya untuk menjadi bagian dari obrolan kita, menceritakan banyak hal tentang dunia kita dan bagaimana kita berkomunikasi di dalamnya.

Adapted from: TED-Ed | Marcel Danesi

Bagaimana Berita Bohong Menyebar

Terdapat sebuah quote yang umumnya dinisbatkan kepada seorang penulis, Mark Twain;

“A lie can travel halfway around the world, while the truth is putting on its shoes.”

[Suatu kebohongan bisa menempuh separuh jalan mengelilingi dunia, sedangkan kebenaran masih mengenakan sepatunya.]

Sebuah ungkapan yang lucu, mengingat terdapat alasan untuk meragukan bahwa Mark Twain pernah mengatakannya; dia meninggal tahun 1910, sedangkan penisbatan quote di atas pada Twain di tahun 1919. Secara ironi, asal-usul quote tersebut justru membuktikan poin yang hendak disampaikan pada isinya.

Hari-hari ini, quote tersebut, siapapun yang menyatakannya, adalah lebih tepat dibanding masa-masa sebelumnya.

Pada beberapa dekade sebelumnya, sebagian besar media dengan jangkauan global hanya terdiri atas beberapa surat kabar dan jaringan utama yang memiliki sumber daya untuk mengumpulkan informasi secara langsung.

Misalnya seperti Reuters dan Associated Press, kegiatan menyusun ulang atau meliput ulang suatu peristiwa relatif jarang dibandingkan dengan hari ini.

Kecepatan penyebaran informasi sekarang telah menciptakan kondisi ideal untuk fenomena yang dikenal sebagai peliputan sirkuler.

Ini terjadi saat publikasi A menerbitkan informasi yang salah, kemudian publikasi B mencetaknya kembali, dan publikasi A lalu mengutip B sebagai sumber informasi.

Dianggap pula sebagai bentuk peliputan sirkuler ketika banyak publikasi melaporkan bagian awal yang sama tentang informasi palsu, yang kemudian tampak oleh penulis lain telah diverifikasi oleh berbagai sumber.

Misalnya, publikasi pada tahun 1998 tentang sebuah makalah ilmiah palsu yang berpendapat bahwa vaksinasi rutin pada anak-anak menyebabkan autisme, telah menginspirasi gerakan anti-vaksinasi, terlepas dari kenyataan bahwa makalah aslinya telah berulang kali didiskreditkan oleh komunitas ilmiah.

Dalam contoh yang lain, artikel satiris yang diformat menyerupai yang asli juga bisa diambil oleh mereka sebagai informasi yang bukan lelucon.

Misalnya, sebuah artikel lelucon di British Medical Journal yang memiliki reputasi berjudul; “Pengeluaran Energi pada Remaja yang Memainkan Game Komputer Generasi Baru,” telah dirujuk dalam publikasi ilmiah yang serius lebih dari 400 kali.

Konten buatan pengguna, seperti wiki, juga merupakan kontributor umum untuk peliputan sirkuler.

Karena semakin banyak penulis mengandalkan halaman tersebut untuk informasi cepat, fakta yang tidak terverifikasi di halaman wiki dapat menjadi artikel yang dipublikasikan yang nantinya dapat ditambahkan sebagai kutipan untuk informasi wiki yang sama, membuatnya jauh lebih sulit untuk membuktikan ketidak benarannya.

Kemajuan terbaru dalam teknologi komunikasi memiliki manfaat yang beragam dalam meruntuhkan hambatan antara informasi dan masyarakat.

Tetapi keinginan kita untuk jawaban yang cepat dapat mengalahkan keinginan untuk memastikan validitasnya.

Dan ketika bias ini dapat dikalikan dengan miliaran orang di seluruh dunia hampir seketika, kehati-hatian dan kewaspadaan lebih harus dimunculkan.

Menghindari media yang sensasional, mencari kritik terhadap informasi yang mencurigakan, dan melacak sumber asli laporan dapat membantu memperlambat kebohongan, memberikan waktu lebih banyak pada kebenaran untuk “mengenakan sepatunya”.

Adapted from: Noah Tavlin | TED-Ed