by Excellent Translation | Oct 28, 2019 | Tips
Studi Menemukan Interpretasi Emoji Tidak
Universal
Ketika
emoji pertama kali dirilis, diharapkan bahwa simbol-simbol tersebut akan
menjadi bahasa universal, dengan kemampuan untuk melampaui perbedaan budaya dan
perbatasan.
Baru-baru ini, para peneliti
telah menemukan bahwa beberapa emoji ditafsirkan secara sangat berbeda. Ini berarti bahwa miskomunikasi
terjadi ketika digunakan. Bahkan penerjemah pemasaran
profesional tidak dapat mengartikan emoji menggunakan cara yang sama.
Misalnya, ditemukan bahwa ketika individu menerima emoji yang
menunjukkan wajah yang mengekspresikan air mata sukacita, beberapa penerima
menafsirkannya secara positif, sementara yang lain melihatnya secara negatif. Tampaknya penelitian ini juga
mengungkapkan bahwa hanya 4,5% dari pesan emoji diterima secara konsisten
dengan cara yang sama. Tercatat hingga 25% memiliki reaksi yang sama sekali
berbeda untuk beberapa emoji.
Selain itu, cara emoji diterima adalah hal yang penting; misalnya
ada reaksi yang berbeda, tergantung pada apakah emoji diterima melalui iPhone
atau Samsung Galaxy.
Eksperimen telah dilakukan menggunakan “wajah yang menyeringai
dengan mata yang tersenyum.” Tampaknya reaksi terhadap senyuman mata
dan wajah yang menyeringai dalam situasi kehidupan nyata sangat berbeda dengan
yang digunakan dalam emoji.
Seorang mahasiswa Ph.D dari universitas
Minnesota (AS) percaya bahwa tanggapan yang berbeda ini disebabkan karena emoji
menjadi bagian yang relatif baru dari bahasa dan komunikasi.
Tampaknya ada teori bahwa orang membangun makna bersama
menggunakan berbagai jenis metode komunikasi. Pemahaman ini berkembang dari waktu
ke waktu dan perlu beberapa saat sebelum orang-orang tertentu apakah mereka memiliki
bahasa, wilayah geografis, atau budaya yang sama sebelum mereka menerima bentuk
komunikasi baru. Masalahnya adalah penerjemahan profesional
tidak diperlukan antar komunikator karena emoji seharusnya mewakili pesan, dan
tidak ada kata-kata yang menyertainya.
Telah disarankan bahwa salah satu cara untuk memastikan pemahaman
universal adalah dengan menyusun kamus atau menggunakan emojipedia.com sehingga
orang dapat memahami dan menerima makna universal emoji.
Jika emoji ini terus menimbulkan kesalahpahaman, komunikator harus tetap menggunakan bahasa verbal, atau barangkali diperlukan penerjemah emoji? 🙂
Salam Excellent!
Adapted from: Aussietranslation
by Excellent Translation | Oct 25, 2019 | Belajar Bahasa, Tips
Halo Mitra Excellent!
Terdapat 7.000 bahasa yang digunakan di seluruh dunia – dan bahasa-bahasa tersebut memiliki suara-suara, kosa kata, dan struktur yang berbeda, Namun apakah masing-masing membentuk cara berpikir tertentu?
Berikut
di bawah ini adalah ulasan Lera Boroditsky, seorang ilmuan kognitif perihal
bagaimana bahasa dapat membentuk cara berpikir kita
—
Saya
akan berbicara menggunakan bahasa. Bahasa adalah salah satu kemampuan
ajaib yang dimiliki manusia. Kita dapat saling menyampaikan ide yang
sangat rumit. Jadi, yang saya lakukan sekarang adalah membuat suara
melalui mulut saya, saat menghela napas. Saya membuat nada, desisan,
dan embusan, dan semua itu menghasilkan getaran di udara. Getaran
udara itu merambat ke arah Anda, kemudian sampai ke gendang
telinga, lalu otak menerima getaran dari gendang telinga itu, dan
mengubahnya menjadi sebuah pemikiran.
Semoga
itu yang terjadi. Karena kemampuan ini, kita, manusia, dapat meneruskan
ide-ide kita menembus luasnya ruang dan waktu. Kita dapat
menyampaikan pengetahuan ke dalam pemikiran orang lain. Saya bisa
menanamkan ide aneh baru ke kepala Anda saat ini juga. Misalnya saya
katakan, “Bayangkan ubur-ubur berdansa di perpustakaan, sambil
memikirkan teori mekanika kuantum.”
Jika
hidup Anda berjalan mulus tanpa hambatan yang berarti, mungkin hal itu tak
pernah terpikirkan. Tapi, saya dapat membuat Anda
memikirkannya melalui bahasa.
Tentu,
bahasa di dunia bukan hanya satu, sekitar 7.000 bahasa digunakan di
seluruh dunia. Dan semua bahasa memiliki perbedaan pada bermacam-macam
hal. Beberapa bahasa memiliki bunyi yang berbeda, kosakata yang
berbeda, juga struktur bahasa yang berbeda, perbedaan struktur ini
sungguh penting.
Maka
timbul pertanyaan: Apakah bahasa yang kita pakai membentuk cara berpikir
kita? Nah, ini pertanyaan kuno. Sejak dulu, banyak orang telah
berspekulasi mengenai hal ini. Charlemagne, seorang Kaisar Romawi, berkata, “Memiliki
bahasa kedua sama seperti memiliki jiwa kedua” — ini suatu dukungan
kuat bahwa bahasa membentuk realitas. Tetapi di sisi lain, Shakespeare
membuat Juliet berkata, “Apalah arti sebuah nama? Mawar dengan
nama lain akan tetap sama wanginya.” Nah, mungkin artinya, bahasa
tidak membentuk realitas.
Perdebatan
ini telah berlangsung selama ribuan tahun. Tetapi hingga saat ini, belum
ada data yang membuktikan salah satunya. Belum lama ini, di lab saya
dan lab lain di dunia, mulai dilakukan penelitian dan kini kami punya
data ilmiah untuk menjawab perdebatan tersebut.
Saya
akan menceritakan beberapa contoh favorit saya. Saya akan mulai dengan
sebuah komunitas Aborigin di Australia yang pernah bekerja sama dengan
saya. Mereka adalah suku Kuuk Thaayorre. Mereka tinggal di Pormpuraaw
di ujung paling barat Cape York. Yang menarik dari Kuuk Thaayorre
adalah– mereka tidak menggunakan kata seperti “kiri” dan
“kanan”, mereka menggunakan arah mata angin untuk semua petunjuk
arah: utara, selatan, timur, barat. Saat saya bilang semua,
benar-benar di semua hal. Bisa saja ada kalimat, Oh, ada semut di
arah barat daya kakimu.” Atau, “Geser cangkirmu ke arah utara
timur laut sedikit.” Bahkan dalam bahasa Kuuk Thaayore, untuk menyapa
kita berkata, “Kamu mau ke arah mana?” Dan balasannya
adalah, “Utara timur laut nun jauh di sana. Kalau kamu?”
Jadi,
bayangkan kalian sedang berjalan-jalan, dan siapapun yang kalian
sapa, harus diberitahu arah perjalanan kalian.
Tetapi,
hal ini akan membuat Anda cepat mengetahui arah, kan? Karena kalian tidak
mungkin bisa bertegur sapa, jika tidak tahu arah yang kalian
tuju. Bahkan, orang yang berbahasa seperti itu mengetahui arah dengan
baik Mereka tahu arah lebih baik daripada kebanyakan manusia. Kita
dulu menganggap manusia lebih buruk dari makhluk lain– karena beberapa
alasan biologis: “Oh, kita tidak punya magnet di paruh atau sisik
kita.” Tidak; jika bahasa dan budaya membiasakan untuk melakukannya, sebetulnya,
Anda bisa. Nyatanya ada juga manusia yang tahu arah dengan baik.
Agar
kita punya gambaran yang sama — tentang betapa berbedanya kemampuan
mengenal arah ini, Saya ingin Anda semua menutup mata sebentar — lalu
tunjuk arah tenggara.
Tetap
tutup mata. Tunjuklah. Oke, Anda bisa buka mata sekarang. Saya lihat
kalian menunjuk ke sana, ke sana, ke sana, ke sana… Saya sendiri juga
tidak tahu —
Bisa
dikatakan kita punya akurasi rendah dalam mengenali arah. Ini contoh
perbedaan besar kemampuan kognitif antarbahasa, kan? Ada satu kelompok —
yang sangat terhormat seperti Anda semua — tidak tahu arah dengan
pasti, sedangkan di tempat lain, saya bertanya ke anak 5 tahun dan
dia tahu.
Terdapat
pula perbedaan besar mengenai persepsi akan waktu. Di sini saya punya foto
kakek saya dengan umur yang berbeda-beda. Jika saya minta penutur Bahasa
Inggris untuk merunut waktu, susunannya akan seperti ini, dari kiri
ke kanan. Ini terkait dengan arah penulisan. Jika kalian penutur
bahasa Ibrani atau Arab, mungkin susunannya akan berlawanan
arah, dari kanan ke kiri.
Tetapi
bagaimana Kuuk Thaayorre, suku Aborigin tadi, mengurutkannya? Mereka
tidak menggunakan arah “kiri” dan “kanan”. Saya beri
Anda petunjuk. Jika kita menghadapkan orang ke arah selatan, mereka
akan menyusun waktu dari kiri ke kanan. Jika kita menghadapkan mereka ke
arah utara, mereka akan merunut waktu dari kanan ke kiri. Jika mereka
kita hadapkan ke timur, jalannya waktu akan mendekati tubuh. Apa
polanya? Timur ke Barat, kan? Bagi mereka, waktu tidak terpatok pada
posisi tubuh, waktu terpatok pada lanskap. Sedangkan bagi saya, saat
tubuh ke sini, arah waktu ke sini, jika saya menghadap ke sini, maka
waktu ke arah sini. Saya menghadap ke sini, waktu ke arah
sini, sangat egosentris karena arah waktu selalu berubah mengikuti
saya– setiap kali saya berpaling arah. Sedangkan bagi Kuuk
Thaayorre, waktu terpatok pada lanskap. Persepsi yang sangat berbeda pada
waktu.
Ada
satu lagi trik cerdas manusia. Misalkan saya bertanya ada berapa
pinguin. Saya tahu dengan pasti cara Anda menjawabnya. Anda
menghitungnya, “Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh,
delapan.” Anda menomori mereka satu per satu dan nomor terakhir
yang diucapkan adalah jumlah pinguinnya. Ini adalah trik kecil yang
diajarkan sedari kita kecil. Kita belajar urutan nomor dan
mengaplikasikannya. Sebuah trik linguistik kecil. Namun, beberapa
bahasa tidak begini, karena beberapa bahasa tidak punya kata untuk
angka. Bahasa tersebut tidak punya kata seperti
“tujuh”… atau kata seperti “delapan.” Bahkan,
para penutur bahasa itu tidak berhitung, dan mereka kesulitan menentukan
jumlah dengan tepat. Jadi, contohnya, jika saya meminta mereka untuk
mencocokkan jumlah pinguin ini dengan bebek berjumlah sama, Anda
mungkin bisa menghitungnya. Tetapi, mereka yang tak punya trik linguistik
itu tidak bisa.
Bahasa
juga berbeda dalam hal memilah spektrum warna — pada dunia
visual. Beberapa bahasa punya banyak kata untuk warna, beberapa hanya
punya sedikit, “muda” dan “tua”. Tiap bahasa berbeda
dalam hal penempatan batasan antarwarna. Contohnya, dalam bahasa Inggris,
ada kata untuk biru yang mencakup semua warna yang Anda lihat di
layar, tetapi dalam bahasa Rusia tidak ada kata biru. Alih-alih,
penutur Rusia harus membedakan antara biru muda, “goluboy,”
dengan biru tua, “siniy.” Jadi orang Rusia mendapat latihan
seumur hidup, melalui bahasanya, untuk membedakan kedua warna
ini. Saat kami menguji kemampuan orang untuk secara perseptual membedakan
warna ini, kami temukan bahwa penutur bahasa Rusia lebih
cekatan dalam batasan linguistik ini. Mereka lebih cekatan saat
membedakan antara biru muda dan tua. Dan jika Anda mengamati otak manusia
di saat mereka melihat warna — misalnya warna biru yang perlahan berubah
dari biru muda ke tua — otak manusia yang menggunakan kata berbeda untuk
biru muda dan tua akan menampakkan reaksi terkejut saat warna berubah dari
muda ke tua, seakan, “Oh, ada sesuatu yang kategorinya
berubah,” sedangkan otak para penutur bahasa Inggris,
misalnya, yang tak melakukan pengelompokan serupa, tidak menunjukkan
reaksi terkejut, karena tak ada perubahan kategori.
Bahasa
punya segala macam ciri struktur yang khas. Yang ini salah satu favorit
saya Banyak bahasa memiliki tata bahasa bergender; setiap kata benda
diberikan gender, seringnya maskulin atau feminin. Dan gender tersebut
berbeda antarbahasa. Contohnya, matahari itu feminin di bahasa Jerman, tetapi
maskulin di bahasa Spanyol, dan bulan, sebaliknya. Mungkinkah ini ada
hubungannya dengan cara orang berpikir? Apakah penutur bahasa Jerman
berpendapat matahari sebagai hal yang feminin, dan bulan lebih
maskulin? Sebetulnya, memang demikian adanya. Kalau kita meminta
penutur bahasa Jerman dan Spanyol mendeskripsikan jembatan, seperti yang
ada di gambar ini– kebetulan kata “jembatan” termasuk feminin
dalam bahasa Jerman, secara gramatikal maskulin dalam bahasa
Spanyol– Penutur bahasa Jerman mungkin menggunakan kata
“cantik”, “elegan” untuk jembatan, atau kata lain yang
dianggap feminin. Sedangkan penutur bahasa Spanyol akan berpendapat
bahwa “kokoh” atau “panjang”, yang merupakan kata
bersifat maskulin.
Bahasa
juga berbeda saat digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa, kan? Misalnya
peristiwa kecelakaan seperti ini. Di bahasa Inggris, akan dikatakan,
“Dia memecahkan vasnya.” Dalam bahasa seperti
Spanyol, kalian mungkin akan berkata, “Vasnya pecah,” atau,
“Vasnya pecah sendiri.” Jika tak disengaja, kita takkan bilang
seseorang melakukannya. Dalam bahasa Inggris, anehnya, kita bisa berkata
seperti, “Aku mematahkan lenganku.” Nah, di banyak bahasa
lain, Anda tidak bisa memakai susunan itu kecuali jiwa Anda terganggu … lalu
Anda mencoba mematahkan tangan Anda– dan Anda berhasil. Jika hal itu
tak disengaja, susunan kalimatnya akan berbeda.
Perbedaan
ini ada dampaknya. Penutur bahasa yang berbeda akan memperhatikan hal yang
berbeda, tergantung dari ketentuan dalam bahasa masing-masing. Jadi
saat kami menunjukkan kecelakaan yang sama kepada penutur bahasa Inggris
dan Spanyol, penutur bahasa Inggris akan mengingat siapa
pelakunya, karena bahasa Inggris menuntut susunan, “Dia memecahkan
vas itu.” Sedangkan penutur bahasa Spanyol cenderung tidak mengingat
pelakunya jika itu tidak disengaja, dan mereka cenderung lebih ingat
bahwa itu adalah suatu kecelakaan. Mereka akan lebih mengingat unsur
niatnya. Jadi, dua orang melihat kejadian yang sama, menyaksikan
kejahatan yang sama, tetapi mengingat hal yang berbeda dari kejadian
tersebut. Hal tersebut berhubungan dengan kesaksian saksi mata. Ini
juga terkait dengan tuduhan dan hukuman. Jadi misalnya ada penutur bahasa
Inggris dan saya menunjukkan seseorang memecahkan vas, lalu saya bilang,
“Dia memecahkan vasnya,” bukannya, “Vasnya
pecah,” walaupun sudah menyaksikannya sendiri, menonton
rekamannya, Anda bisa melihat kronologis pecahnya vas, Anda akan
menghukum orang lebih berat dan lebih menyalahkannya jika saya berkata, “Dia
memecahkan vas,” dibandingkan, “Vasnya pecah.” Bahasa
menuntun logika kita mengenai suatu kejadian.
Nah,
saya sudah memberikan beberapa contoh bagaimana bahasa dapat sangat
membentuk cara kita berpikir, dan itu terjadi dengan berbagai
cara. Jadi bahasa bisa memiliki dampak besar, misalnya pada persepsi
ruang dan waktu, sehingga cara orang dalam memetakan ruang dan waktu bisa
sangat berbeda. Bahasa juga memiliki dampak yang mendalam– seperti
pada contoh mengenai angka. Jika bahasa memiliki kata untuk berhitung, memiliki
kata untuk angka, akan membuka seluruh dunia matematika. Tanpa
kemampuan berhitung, mustahil menguasai aljabar, serta tidak bisa
melakukan apapun yang dibutuhkan untuk membangun ruangan seperti
ini atau mempersiapkan tayangan ini, kan? Trik kecil mengenai angka
ini menjadi batu loncatan menuju seluruh ranah kognitif.
Bahasa
juga memiliki dampak yang sangat awal, seperti pada contoh tentang
warna. Ini adalah langkah persepsi yang sederhana dan mendasar. Kita
melakukannya ribuan kali setiap saat, tetapi bahasa berperan di
dalamnya dan mempengaruhi keputusan perseptual yang kelihatannya sepele
itu. Bahasa dapat memberi dampak yang luas. Persoalan gender dalam
tata bahasa mungkin agak sedikit konyol, tetapi gender tersebut melekat
pada semua kata benda. Itu artinya, bahasa dapat membentuk cara berpikir
kita mengenai apapun yang tergolong kata benda. Dan itu mencakup
banyak hal.
Akhirnya,
saya tadi mencontohkan bagaimana bahasa membentuk hal-hal yang bernilai
personal bagi kita– misalnya tuduhan, hukuman, atau ingatan saksi
mata. Hal ini penting dalam kehidupan sehari-hari. Indahnya
keberagaman linguistik adalah, betapa ia menunjukkan keulungan dan
kelenturan pikiran manusia. Pikiran manusia menghasilkan bukan hanya satu
bidang kognitif, melainkan 7.000– ada 7.000 bahasa yang digunakan di
seluruh dunia. Dan kita bisa membuat lebih banyak lagi –bahasa
merupakan sesuatu yang hidup, yang dapat kita asah dan ubah untuk memenuhi
kebutuhan kita. Hal yang memprihatinkan adalah, kita semakin kehilangan
keberagaman bahasa sepanjang waktu. Satu bahasa menghilang setiap
minggunya, dan diperkirakan, separuh dari bahasa dunia akan hilang
dalam seratus tahun ke depan. Berita yang lebih buruknya
adalah, semua yang kita ketahui tentang pikiran dan otak manusia saat
ini bersumber dari penelitian oleh mahasiswa penutur Bahasa Inggris
Amerika di universitas. Mereka tidak dapat mewakili seluruh umat
manusia, kan? Jadi, pengetahuan kita mengenai pikiran manusia sebenarnya
sangat sempit dan bias, dan ilmu pengetahuan kita harus berusaha agar
lebih baik.
Saya
ingin menutup dengan gagasan terakhir ini. Kita tahu penutur bahasa yang
berbeda berpikir secara berbeda pula, tetapi intinya bukan tentang
bagaimana orang di belahan dunia lain berpikir. Ini mengenai cara Anda
berpikir. Tentang bagaimana bahasa yang Anda gunakan membentuk cara Anda
berpikir. Hal tersebut memberi Anda kesempatan untuk
bertanya, “Mengapa saya berpikir seperti
ini?” “Bisakah berpikir dengan cara lain?” Dan
juga, “Pemikiran apa yang ingin saya buat?”
Terima
kasih banyak.
Source: TED Women
by Excellent Translation | Oct 21, 2019 | Tips
Belajar dari pengalaman seorang Corinne McKay untuk memilih spesialisasi dalam bidang penerjemahan.
Sekitar 11 tahun yang lalu,
saya (Corinne) menjalani wawancara informasional pertama saya dengan sebuah perusahaan
penerjemahan. Pertanyaan pertama “Anda menggunakan
bahasa apa saja?” yang diajukan manajer operasional adalah salah satu yang
sudah saya duga. Adapun pertanyaan kedua, “Dan apa
spesialisasi Anda?” Membuat saya benar-benar lengah. Spesialisasi?? Maksudmu tidak cukup bahwa saya
mampu berbicara bahasa lain? Nah, ternyata, kemampuan bahasa
saja tidak cukup untuk membuat karier yang sukses sebagai penerjemah, jadi hal-hal
berikut adalah beberapa pemikiran untuk mengidentifikasi dan mengejar
spesialisasi terjemahan.
Pertama, berikut tip dari
penerjemah veteran Jill Sommer. Pilih
area yang Anda sukai untuk enjoy dalammelakukan penelitian. Anda akan banyak membaca dalam bidang spesialisasi Anda, jadi
pastikan Anda merasa tertarik. Anda juga ingin memastikan
bahwa spesialisasi target Anda menghasilkan pekerjaan yang dapat membayar cukup
Anda untuk memiliki bisnis yang layak. Banyak orang mulai fokus pada minat pekerjaan mereka: menenun,
membuat biola dan sejenisnya. Tidak diragukan lagi ada
pekerjaan di area spesial itu, tetapi mungkin itu tidak cukup, atau tidak cukup
menghasilkan, untuk membuat Anda sibuk sepanjang waktu. Jika Anda ingin bekerja dengan klien secara langsung, ada
pekerjaan di hampir semua spesialisasi yang dapat Anda bayangkan. Jika Anda ingin bekerja dengan agensi, Anda benar-benar harus
menargetkan salah satu bidang inti mereka, misalnya keuangan, medis, hukum,
farmasi, IT, paten, dll. Hal ini juga bermanfaat untuk mengidentifikasi
beberapa hal yang tidak menjadi spesialisasi Anda :
area di mana Anda pasti tidak ingin melakukan penerjemahan tersebut.
Tampak bagi saya, bahwa beberapa
spesialisasi semakin didominasi oleh orang-orang dengan pengalaman kerja yang
signifikan pada area tersebut. Sebagai contoh di AS, saya bertemu semakin banyak pengacara yang
membenci praktik hukum atau tidak dapat menemukan pekerjaan yang memuaskan dan
dengan demikian beralih ke penerjemahan sebagai alternatif. Untuk teks medis yang padat, Anda benar-benar membutuhkan latar
belakang medis yang kuat untuk menghasilkan terjemahan yang baik. Tetapi banyak penerjemah otodidak
dalam bidang spesialisasi mereka: mereka memilih bidang yang
terlihat menarik, mulai dengan pekerjaan yang tidak terlalu teknis, dan belajar
seiring berjalannya waktu.
Dalam arti tertentu, Anda juga
ingin mengikuti mana yang menghasilkan uang. Saya memberi tahu semua siswa penerjemahan saya bahwa di suatu
tempat, ada persimpangan antara apa yang ingin Anda terjemahkan dan untuk apa
klien akan membayar banyak uang. Jika hasrat Anda adalah seni,
mungkin ada ceruk bergaji baik dalam penerjemahan untuk museum seni yang menyewakan
dan meminjamkan karya seni secara internasional. Jika gairah Anda menganyam/menenun, mungkin Anda bisa bekerja
untuk perusahaan tekstil yang ingin menjual produk mereka di luar negeri. Di satu sisi, adalah hal yang cerdik untuk fokus pada industri
(hukum, farmasi) di mana klien harus menerjemahkan untuk melakukan bisnis. Namun dalam pengertian lain, cerdik untuk berfokus pada suatu
industri (komunikasi perusahaan, keramahtamahan) di mana klien berharap
terjemahan yang benar-benar bagus akan membawa mereka bagi mereka lebih banyak
bisnis.
Terakhir, jika Anda tertarik
untuk bekerja dengan klien secara langsung, jangan
takut dengan ceruk pasar. Sebagaimana yang akan disampaikan oleh penerjemah kimia
Prancis ke Inggris Karen Tkaczyk, yang Anda butuhkan adalah
pekerjaan yang cukup untuk satu orang! Saya telah bertemu dengan para
penerjemah sukses yang berspesialisasi dalam kuda, filateli, perikanan, dan
daur ulang. Dan jika Anda ingin memperluas pengetahuan
Anda dalam spesialisasi Anda, penyedia MOOC seperti Coursera adalah
tempat yang baik untuk memulai. Anda dapat membaca tentang
pengalaman saya di kelas epidemiologi Coursera di sini .
Salam Excellent!
Source: Corinne McKay |Thoughtsontranslation
by Excellent Translation | Oct 18, 2019 | Tips
Di
dunia saat ini, para ilmuwan tersebar di berbagai negara dan kebangsaan. Mereka
bekerja di universitas, di kantor pemerintah, atau dalam bisnis. Mereka
tidak lagi hanya ditemukan di negara-negara tertentu. Ketika
suatu penemuan ilmiah penting didapatkan, para ilmuwan ingin menyebarkan
pengetahuannya seluas mungkin, dan ke dalam banyak bahasa karena kemudahan akses
pada layanan penerjemahan yang tersedia. Selain
itu, ada sebagian orang yang ingin tahu tentang penemuan ilmiah secara aktif.
Penemuan ilmiah terbaru membutuhkan penerjemahan
Beberapa
penemuan ilmiah terbaru telah dihasilkan tentang bagaimana Bumi memanas dan
bagaimana ini akan berdampak pada orang-orang di seluruh dunia. The European
Climate Summit / KTT Iklim Eropa yang berlangsung pada bulan April lalu di Lisbon,
Portugal adalah momen untuk bertukar gagasan ilmiah tentang cara mengatasi
perubahan iklim. Dalam kondisi seperti ini, layanan penerjemahan profesional akan
diperlukan untuk penerjemahan dokumen ilmiah sehingga semua peserta dapat
berbagi perkembangan penting yang sedang terjadi untuk mengatasi potensi
bencana buatan manusia. Perubahan iklim ini telah menunjukkan pengaruhnya, antara lain gletser
yang mencair, kekeringan yang lebih buruk daripada yang pernah diketahui dalam
sejarah manusia, dan kenaikan suhu hingga titik atas yang belum pernah dicatat
sebelumnya di planet ini.
Teknik-teknik
penerjemahan dokumen ilmiah
Setiap
teks ilmiah membutuhkan pengetahuan menyeluruh baik tentang sumber dan bahasa
yang ditargetkan. Teks semcam ini membutuhkan pengetahuan mendalam tentang sumber
dan bahasa yang ditargetkan serta pemahaman yang jelas tentang materi
pelajaran. Layanan penerjemahan ilmiah profesional adalah satu-satunya yang
dapat menawarkan terjemahan dokumen ilmiah sehingga
kalangan ilmiah akan mengerti. Penerjemah ilmiah biasanya ahli
bahasa terlatih yang berspesialisasi dalam bidang ilmiah, seperti kimia,
biologi atau kedokteran. Seringkali mereka juga adalah ilmuwan yang memenuhi syarat yang
telah mengumpulkan sejumlah besar pengetahuan linguistik. Ada
beberapa teknik yang perlu digunakan oleh para penerjemah ilmiah sehingga
mereka memiliki jaminan bahwa penerjemahan mereka akan dipahami.
Teknik yang baik untuk penerjemahan
dokumen ilmiah
- Menjadikan terjemahan jelas dan singkat adalah sangat penting dalam bidang ilmiah dan ini berlaku untuk penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah untuk layanan terjemahan penelitian klinis dan layanan penerjemahan penelitian medis. Penerjemahan diharapkan dapat menyampaikan makna yang persis sama dengan dokumen sumber pada dokumen terjemahan. Tantangan paling sulit terkait penerjemahan ilmiah apa pun adalah menemukan kata-kata yang tepat, dan ini adalah keterampilan yang yang diperlukan oleh penerjemah ilmiah dari waktu ke waktu. Pada teks sastra, ambiguitas dapat ditoleransi, tetapi dalam teks ilmiah, tentu tidak bisa.
- Karena sintaksis dan karakteristik leksikal suatu bahasa
seringkali tidak sama, hal tersebut menimbulkan beberapa kesulitan bagi para
penerjemah ilmiah yang berspesialisasi dalam penerjemahan dokumen ilmiah. Misalnya, dalam bahasa seperti Jerman dan
Rusia, dimungkinkan untuk merangkai rantai yang sangat panjang dari klausa
dependen dan independen dengan banyak referensi serta anteseden, dan artinya
masih muncul dengan jelas. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam Bahasa
Inggris, sehingga penerjemah ilmiah harus berpikir dengan hati-hati tentang
makna dan struktur dalam terjemahan antara katakanlah Inggris dan Rusia dan
Jerman. Teknik yang paling efektif adalah dengan parafrase.
- Penerjemahan ilmiah membutuhkan penerjemah yang selalu
memperbarui informasi dengan terminologi ilmiah dan ini biasanya melalui
membaca temuan dan jurnal ilmiah.
- Menekankan simbol dan angka ketika menyediakan layanan
penerjemahan untuk industri medis diperlukan karena banyak dokumen ilmiah
melibatkan formula, angka, simbol, dan diagram. Hal ini tidak dapat diabaikan atau disalahpahami
dalam penerjemahan ilmiah, apakah dokumen tersebut didasarkan pada
penelitian klinis atau penelitian medis.
- Terkadang, penerjemah ilmiah yang bertanggung
jawab atas penerjemahan dokumen ilmiah harus menyesuaikan gaya penulisan untuk
memenuhi persyaratan klien. Dalam sains, ada banyak jenis dokumen ilmiah
dengan aplikasi berbeda. Jika Anda bekerja sebagai penerjemah ilmiah untuk layanan
terjemahan akademik, penting untuk menggunakan frasa dan
kata-kata kompleks yang tidak begitu umum digunakan. Namun, jika seorang penerjemah menerjemahkan
untuk layanan terjemahan ilmiah profesional yang fokus pada menerjemahkan
instruksi obat atau manual untuk menggunakan perangkat medis terjemahan harus
dalam bahasa yang kurang formal. Jenis-jenis dokumen ini dapat dibaca oleh
orang-orang biasa sehingga mereka harus lebih sederhana dan lebih mudah diakses.
Ringkasnya, penerjemahan ilmiah selalu menjadi tantangan. Penerjemah ilmiah tidak sekadar harus tetap up to date dengan bahasa ilmiah dan terminologi, ia juga harus menekankan kejelasan dan keringkasan serta menyesuaikan bahasa dalam penerjemahan agar sesuai dengan audiens yang ditargetkan. Penerjemahan ilmiah terbaik untuk dokumen ilmiah dilakukan oleh penerjemah manusia dan bukan penerjemahan ilmiah yang dilakukan oleh penerjemahan online otomatis.
Salam Excellent!
Source: Aussietranslation
by Excellent Translation | Oct 14, 2019 | Teknologi, Tips
Jepang
terkenal karena pengembangan teknologi tinggi yang akan hadir di Olympic Games Tokyo
2020 yang akan datang. Jenis teknologi yang nampak di antaranya adalah ketersediaan alat
penerjemahan multibahasa. Hal ini memungkinkan bagi setiap penutur bahasa untuk memahami apa
yang terjadi dalam acara internasional bergengsi ini. Selain
itu, terdapat ekspektasi kehadiran taksi tanpa supir dan robot-robot pembantu. Olympic
Games
2020 menawarkan kesempatan bagi Jepang untuk membuatnya menjadi sorotan dunia.
5
olahraga baru yang akan diluncurkan
Panitia
penyelenggara OG Tokyo 2020 bermaksud untuk menambahkan olahraga yang ramah
bagi remaja seperti [1] panjat tebing, [2] olahraga selancar ber-oktan tinggi,
dan [4] skateboard, serta olahraga yang menjadi favorit sepanjang waktu
seperti [5] karate dan softball / baseball.
Permainan
dengan fokus atlet
Direktur
OG Tokyo 2020 sekaligus mantan Olympian, Murofushi, mengetahui bahwa para atlet
sangat fokus pada Olympic Games. Tekadnya
adalah untuk memberikan kepada para atlet apa yang dia harapkan sebagai warisan
sejarah yang tidak mudah dilupakan.
Menjanjikan solusi ramah
lingkungan
OG Tokyo 2020 telah berjanji
bahwa akan menekankan faktor lingkungan yang menjadi perhatian internasional. Hal ini
didasarkan pada 3 prinsip yaitu penggunaan ulang (reuse), daur ulang (reuse),
dan pengurangan (reduce).
Pemerintah kota Tokyo akan
bergantung pada perusahaan swasta untuk membangun desa/kampung atlet yang dapat
dikosongkan menjadi distrik ramah lingkungan yang akan didukung oleh sistem
hidrogen generasi masa depan.
Tokyo pernah menjadi tuan rumah
Olympic pada tahun 1964 yang membuka Jepang modern bagi dunia. Mereka memancarkan
satelit dunia pertama untuk liputan televisi dan kereta peluru shinkansen. Cita-cita pada 2020 diharapkan dapat
melampaui teknologi dan mengubah masyarakat Jepang selamanya. Event
ini diharapkan untuk berfokus membantu menyatukan masyarakat tanpa memandang
etnis, kemampuan fisik, dan agama mereka. Harapannya adalah untuk
meningkatkan infrastruktur dan kondisi untuk menjadikannya tempat yang lebih
baik bagi semua orang.
Maskot Olympic Games
Anak-anak sekolah di Jepang
telah memilih desain maskot favorit mereka untuk Olmypic dan Paralympic Games 2020. Keputusan akhirnya, lebih
disukai dua makhluk yang tampak futuristik dan terlihat seperti superhero. Maskot Olympic adalah karakter bercetak putih
dan biru bernama Miraitowa yang diprakarsai menggunakan
kombinasi dua kata Jepang yaitu ‘mirai’ , yang bila diterjemahkan berarti masa
depan, sedangkan ‘towa’ berarti keabadian. Maskot Paralympic
direpresentasikan dalam warna putih dan merah muda dan merupakan superhero
yang dinamai Someity yang berasal dari Cherry Blossom Someiyoshino.
Olahraga di Jepang hari ini
Olahraga Jepang menekankan
tradisi seni bela diri, khususnya gulat Sumo, yang merupakan olahraga nasional
negara itu. Jenis seni bela diri lain
seperti judo, karate, dan kendo versi yang lebih modern juga populer. Dalam beberapa tahun terakhir
sepak bola dan baseball juga semakin populer.
Teknologi penerjemahan mutakhir
Jepang sangat ingin membuat
komunikasi semudah mungkin antara atlet, ofisial, sukarelawan, dan 920.000
pengunjung luar negeri yang diharapkan memasuki Tokyo setiap hari selama acara
olahraga berlangsung selama 16 hari. Nama besar perusahaan elektronik
Jepang, Panasonic, tampaknya memimpin dengan penemuan penerjemahan portabel
Fukidashi-nya. Alat ini seukuran iPad tetapi berbentuk seperti
gelembung bicara yang terlihat dalam kartun.
Alat ini memiliki layar di
setiap sisi perangkat dengan dudukan kecil yang bisa dilepas. Dua orang dapat berkomunikasi
dalam bahasa mereka sendiri, misalnya Inggris dan Jepang. Di salah satu layar perangkat
menampilkan terjemahan Bahasa Jepang dari kata-kata yang digunakan oleh penutur
Bahasa Inggris dan di layar lain menunjukkan terjemahan Bahasa Inggris dari apa
yang telah dikatakan penutur Bahasa Jepang. Saat ini, Fukidashi hanya dapat
menerjemahkan empat bahasa yaitu Jepang, Inggris, Korea dan Cina. Perangkat ini dirancang untuk
memudahkan komunikasi.
Loudspeaker multibahasa
Sementara Fukidashi dirancang
untuk komunikasi tatap muka, Panasonic juga memiliki gadget yang menyampaikan
informasi kepada kerumunan orang di tempat-tempat seperti bandara, stasiun
kereta api, dan hotspot wisata. Megahonyaku,
demikian sebutannya, adalah pengeras suara multibahasa yang dapat menerjemahkan
Bahasa Korea ke Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang ke Bahasa Inggris. Alat ini
digunakan dengan berbicara Bahasa Jepang secara langsung ke mikrofon. Alat ini
memiliki inbuilt komputer yang diterjemahkan ke bahasa manapun dari 3
bahasa yang tersedia untuk dipilih.
Selain itu, Institut Nasional
Teknologi Informasi dan Komunikasi menemukan VoiceTra, yang merupakan aplikasi
bermanfaat yang disebut-sebut yang menyediakan penerjemahan teks secara
langsung (real-time) ke dalam 27 bahasa. Diharapkan pada 2020, VoiceTra
akan menawarkan tambahan 10 bahasa dalam terjemahan suara.
Pada tahun 2014, penyedia
ponsel utama di Jepang, NTT Docomo meluncurkan aplikasi bernama Jspeak, yang
menerjemahkan percakapan telepon secara langsung (real-time). Penerjemahan ini
mencakup lebih dari 700 frase yang dapat digunakan oleh wisatawan, baik
frasa-frasa yang berhubungan dengan rumah sakit, hotel, restoran maupun transportasi.
Rambu-rambu di Jepang yang dapat dipindai
Pengunjung yang datang ke
Jepang untuk pertama kalinya sering kali kewalahan dan bahkan kehilangan arah
karena sebagian besar pertanda dalam Bahasa Jepang. Fenomena ini
menarik Pijin, suatu kolektif teknologi dalam mengembangkan gagasan untuk
menggunakan kode QR sebagai bantuan penerjemahan. ditempatkan di sebelah poster,
papan informasi publik tertulis dan rambu-rambu dalam Bahasa Jepang yang
ditemukan di tempat-tempat wisata seperti museum dan bandara. Dimungkinkan untuk memindai
kode QR menggunakan ponsel yang memungkinkan Anda memilih bahasa yang Anda
inginkan.
Dengan lebih dari 40.000 pengunjung yang diharapkan hadir di perhelatan Olympic, inovasi Jepang diharapkan mampu menunjukkan bagaimana negara menghargai pengunjungnya.
Source: Aussietranslation