by Excellent Translation | Dec 2, 2019 | Belajar Bahasa, Penelitian, Tips
Mayoritas penerjemah ingin menjadi yang terbaik sehingga mereka akan dicari oleh klien dan memiliki fleksibilitas pada biaya yang dikenakan. Hal ini tidak dapat terjadi kecuali bagi mereka yang memiliki keterampilan penerjemahan yang baik dan menyukai apa pun, berlatih untuk menjadi lebih sempurna. Ada beberapa cara penerjemah dapat meningkatkan keterampilan penerjemahan seperti yang ditunjukkan pada poin-poin di bawah ini.
- Mengelola blog adalah cara yang baik untuk mengintegrasikan diri Anda ke dalam komunitas penerjemahan yang lebih luas karena Anda dapat menggunakannya sebagai cara berbagi informasi, mendapatkan umpan balik tentang keterampilan dan masalah terjemahan dari klien dan kolega, berbagi testimoni klien, dan pada dasarnya menunjukkan keberhasilan penerjemahan Anda. Hal ini juga menmberi pedoman bagi yang lain bagaimana cara menjadi penerjemah yang baik.
- Tetap up to date dengan keterampilan menulis seperti masalah ejaan, tata bahasa, dan tanda baca, serta ingatkan diri Anda tentang panduan gaya penerjemahan.
- Bacakan dengan lantang penerjemahan akhir Anda, karena hal ini adalah cara yang bagus untuk mengetahui cara meningkatkan keterampilan terjemahan Anda. Selalu menyenangkan untuk memiliki penerjemah lain membaca dan memeriksa terjemahan Anda, tetapi karena hal ini tidak selalu memungkinkan, Anda akan mendapati betapa mengejutkan besarnya manfaat untuk membacakan terjemahan akhir Anda dengan keras. Hal ini dengan cepat menampakkan kosakata yang salah serta frasa dan kalimat yang ditulis secara canggung, dan memberi Anda kesempatan untuk menulis ulang sehingga cocok untuk klien Anda.
- Baca terjemahan penerjemah lain.
Cara-cara ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan keterampilan penerjemahan dan lebih efektif dalam menyampaikan sesuatu dengan bahasa target Anda tanpa mengurangi artinya. Terjemahan jarang merupakan karya kreatif Anda sendiri karena penting untuk tetap berpegang pada makna teks sumber untuk menyelesaikan terjemahan yang efektif.
Ada beberapa pertanyaan tertentu yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri ketika melakukan terjemahan seperti:
Gaya terjemahan seperti apa yang Anda suka dan Anda tidak suka?
Apakah Anda pikir Anda telah memenuhi persyaratan klien dengan menyampaikan pesan yang benar?
Apakah terjemahan Anda dalam bahasa target terbaca dengan baik?
Beberapa Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Penerjemahan Anda:
Penerjemahan terus-menerus menyesuaikan diri dan berkembang untuk memenuhi tuntutan dunia global. Semua penerjemah perlu memantau tren sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dari keterampilan mereka serta mendapatkan kepuasan kerja, serta klien yang bahagia.
Tips 1.
Ikuti perkembangan bacaan Anda
Selalu ada ruang untuk peningkatan dalam bahasa kedua dan cara terbaik untuk melakukan ini adalah membaca! Baca! Baca, dan baca! Setiap kali Anda mengambil buku atau membaca makalah online dalam bahasa kedua, Anda akan belajar sesuatu yang baru. Baca juga makalah khususnya yang menggunakan bahasa slang, jargon, dan bahasa khusus budaya karena inilah yang dipahami pembaca mereka.
Tips 2.
Lanjutkan dialog
Ikuti terus percakapan dengan penutur bahasa target. Mereka dari waktu ke waktu akan menggunakan bahasa sehari-hari yang belum pernah Anda dengar sebelumnya tetapi mungkin berguna untuk diketahui.
Tips 3.
Menjadi spesialis
Selalu baik untuk menemukan area spesialis untuk fokus, seperti pada teks hukum, medis, bisnis atau pemasaran. Layanan penerjemahan seringkali mencari penerjemah yang memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu. Anda bahkan dapat melakukan kursus singkat, katakanlah misalnya dalam terjemahan bisnis. Bidang ini selalu diminati.
Tips 4.
Jangan pernah menempatkan bahasa Anda di depan bahasa target Anda
Ada kecenderungan untuk fokus menerjemahkan dari bahasa ibu Anda ke bahasa target, dan bukan sebaliknya. Anda harus berlatih menerjemahkan dari bahasa target ke bahasa Anda. Hal ini membantu membangun pengetahuan Anda tentang bahasa target. Penyedia layanan bahasa menggunakan penerjemah yang memiliki keterampilan terjemahan 2 arah.
Tips 5.
Jangan abaikan terjemahan berbantu komputer (alat CAT)
Anda mungkin berpikir penerjemah manusia adalah yang terbaik tetapi alat CAT sebenarnya sangat berguna. Mereka dapat membantu Anda mempercepat terjemahan. Anda dapat meningkatkan kualitasnya. Mereka dapat memilih repetitiveness dan memastikan tidak ada yang terlewatkan. Ada sejumlah alat CAT yang tersedia dan biasanya menarik biaya, tetapi meskipun demikian, ini adalah investasi yang bagus.
Pada akhirnya, keterampilan penerjemahan akan dikembangkan dan menjadi kebiasaan jika Anda menerjemahkan sesering mungkin, walaupun berarti melatih menerjemahkan tanpa bayaran. Ketika Anda mengembangkan keterampilan Anda, Anda akan menjadi lebih dicari daripada penerjemah yang tidak berwawasan ke depan dan tidak berkonsentrasi untuk menjadi lebih berpengetahuan tentang bahasa target mereka.
Ringkasan
Penerjemahan adalah kunci komunikasi dunia saat ini. Area kunci ini perlu diberi perhatian karena kemungkinan akan tumbuh semakin banyak di masa depan. Penerjemah dibutuhkan dalam segala situasi internasional dan khususnya untuk menyiapkan dokumen untuk dibagikan di antara mereka yang tidak berbicara bahasa sumber.
Salam Excellent!
Adapted from Aussietranslation.
by Excellent Translation | Nov 24, 2019 | Belajar Bahasa, Kesalahan Penejemah, Tips
“Obat Baru Dapat Menyembuhkan Kanker”
“Aspirin Dapat Mengurangi Risiko Serangan Jantung”
“Makan Sarapan Bisa Membantu Anda Menurunkan Berat Badan”
Tajuk-tajuk berita utama kesehatan seperti contoh di atas membanjiri
dunia pemberitaan, namun seringkali saling bertentangan.
Lalu bagaimana Anda bisa mengetahui mana yang merupakan masalah kesehatan yang sesungguhnya atau temuan obat yang benar-benar menjanjikan, dan mana artikel yang tidak begitu konklusif?
Dalam liputan dunia kedokteran, sering ada ketidak-terkaitan antara tajuk berita utama dengan penelitian ilmiah yang diliput.
Hal tersebut karena sebuah judul dirancang untuk menarik
perhatian —dan paling efektif ketika tajuk tersebut berisikan klaim besar.
Sebaliknya, banyak penelitian ilmiah menghasilkan hasil yang
bermakna ketika penelitian-penelitian tersebut fokus pada pertanyaan yang
sempit dan spesifik.
Cara terbaik untuk menjembatani kesenjangan ini adalah
dengan melihat laporan penelitian aslinya di balik judul yang diangkat.
Kami menghadirkan skenario penelitian yang disederhanakan untuk masing-masing judul-judul berita utama di atas, untuk menguji keterampilan Anda.
Terus perhatikan penjelasannya mulai kajian yang pertama; kemudian berhentilah sejenak di tajuk utamanya untuk mencari tahu kekurangannya.
Asumsikan semua informasi yang Anda butuhkan untuk mengenali cacatnya judul clickbait sudah termasuk.
Mari kita mulai dengan skenario hipotesis ini:
Sebuah studi menggunakan tikus untuk menguji obat kanker
baru.
Studi ini mencakup dua kelompok tikus, satu diobati dengan
obat, yang lainnya dengan plasebo.
Di akhir percobaan, tikus yang menerima obat sembuh, sedangkan
yang menerima plasebo tidak.
Bisakah Anda menemukan masalahnya dengan judul ini:
“Studi Menunjukkan Obat Baru Dapat Menyembuhkan Kanker”
Mari kita ulas. Masalahnya adalah karena subjek penelitian
adalah tikus, karenanya tidak bisa ditarik kesimpulan tentang penyakit manusia
berdasarkan penelitian ini.
Dalam kehidupan nyata, penelitian awal tentang obat baru dan
terapi memang tidak dilakukan pada manusia.
Jika hasil awal menjanjikan, uji klinis dilakukan untuk
menentukan apakah hasil-hasil tersebut bertahan pada manusia.
Dengan ini Anda sudah melakukan pemanasan, mari kita coba
contoh yang lebih rumit:
Sebuah studi tentang dampak aspirin pada risiko serangan
jantung.
Penelitian secara acak membagi kolam objek uji laki-laki
menjadi dua kelompok.
Anggota kelompok pertama minum aspirin setiap hari, sementara
yang lain mengambil plasebo harian.
Pada akhir percobaan, kelompok kontrol menderita lebih
banyak serangan jantung secara signifikan daripada kelompok yang menggunakan
aspirin.
Berdasarkan situasi ini, apa yang salah dengan judul:
“Aspirin Dapat Mengurangi Risiko Serangan Jantung”
Dalam hal ini, penelitian menunjukkan bukti bahwa aspirin
mengurangi serangan jantung pada pria, karena semua objek adalah laki-laki.
Namun kesimpulannya; “Aspirin Mengurangi Risiko
Serangan Jantung” terlalu luas.
Kita tidak dapat menganggap bahwa hasil yang ditemukan pada pria
juga berlaku untuk wanita.
Studi sering membatasi peserta berdasarkan lokasi geografis,
usia, jenis kelamin, atau banyak faktor lainnya.
Sebelum temuan ini dapat digeneralisasi, studi serupa perlu
dijalankan pada kelompok lain.
Jika judul memuat klaim umum, maka haruslah mengambil bukti
dari beragam badan penelitian, bukan hanya dari satu kajian.
Bisakah Anda menggunakan keterampilan Anda dari kedua pertanyaan
awal tadi ke tingkat selanjutnya?
Coba contoh ini; tentang dampak makan sarapan untuk
menurunkan berat badan.
Peneliti merekrut sekelompok orang yang selalu melewatkan
sarapan dan meminta mereka untuk mulai
makan sarapan setiap hari.
Para peserta termasuk pria dan wanita dari berbagai usia dan
latar belakang.
Selama periode satu tahun, peserta turun berat badan
rata-rata lima pound.
Jadi apa yang salah dengan tajuk utama:
“Makan Sarapan Bisa Membantu Anda Menurunkan Berat Badan”
Orang-orang yang menjadi objek dalam penelitian mulai makan sarapan
dan penurunan berat badan —namun kami tidak tahu bahwa berat badan mereka turun
karena mereka mulai makan sarapan.
Mungkin karena berat badan mereka dipantau menginspirasi
mereka untuk mengubah kebiasaan makan mereka menjadi berbeda.
Untuk mengesampingkan kemungkinan bahwasannya beberapa
faktor lain yang menyebabkan penurunan berat badan, kita perlu membandingkan para
objek ini ke grup yang tidak makan sarapan sebelum belajar dan terus
melewatkannya selama penelitian.
Sebuah tajuk/judul tentu tidak boleh mengklaim hasil
penelitian ini berlaku umum.
Apabila penelitian membuat klaim semacam itu tanpa grup
pembanding, maka Anda harus mempertanyakan kredibilitasnya.
Sekarang, setelah Anda menguji keterampilan Anda pada studi
hipotesis
dan tajuk-tajuk berita utama tersebut, Anda dapat mengujinya
pada berita-berita di dunia nyata.
Bahkan ketika paper hasil penelitian lengkap tidak tersedia secara
gratis, Anda seringkali masih dapat menemukan ringkasan dari desain dan hasil
eksperimental dalam abstrak yang tersedia secara bebas, atau bahkan di dalam
teks dari suatu artikel berita.
Studi individual memiliki hasil yang tidak harus memenuhi
sebagai judul yang viral.
Kesimpulan besar untuk masalah kesehatan manusia membutuhkan
banyak bukti yang terakumulasi dari waktu ke waktu.
Namun sementara itu, kita bisa tetap bertahan di atas pandangan ilmiah, dengan membaca menembus/di balik tajuk berita utama yang terpampang. Semoga.
“It’s not always easy to be both interesting and accurate, but … its better than being exciting and wrong.” –Maria Konnikova
“Tidak selalu mudah untuk menjadi menarik sekaligus akurat, namun … hal tersebut lebih baik daripada menjadi menarik namun keliru.” –Maria Konnikova
“Vitamin Ini Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung”
“Konsumsi Cokelat dapat Mengurangi Stres pada Pelajar”
“Obat Baru ini Perpanjang Usia Pasien Berpenyakit Langka”
Berikut
skenario penelitian yang disederhanakan untuk masing-masing judul-judul berita
utama di atas, untuk menguji keterampilan Anda.
Terus
perhatikan penjelasannya mulai kajian yang pertama; kemudian berhentilah
sejenak di tajuk utamanya untuk mencari tahu kekurangannya.
Asumsikan
semua informasi yang Anda butuhkan untuk mengenali cacatnya judul clickbait sudah termasuk.
Mari
kita mulai dengan skenario hipotesis berikut:
Kita mulai dari pengaruh efek kardiovaskular dari vitamin
tertentu, yaitu Healthium.
Sebuah riset menemukan bahwa peserta yang meminum Healthium memiliki
kolesterol baik yang lebih tinggi dibandingkan peminum obat plasebo.
Kadar kolesterol baik pada keduanya setara dengan orang yang
secara alami memang memiliki kadar kolesterol baik yang tinggi.
Riset sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan kolestrol
baik yang tinggi memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah.
Lalu, mengapa judul ini jadi menyimpang:
“Healthium Menurunkan Risiko Penyakit Jantung”.
Kesalahan judul ini adalah riset tersebut tidaklah meneliti apakah
Healthium dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Riset itu hanya membahas pengaruh Healthium terhadap kadar
jenis kolestrol tertentu.
Fakta bahwa orang yang secara alami punya kadar kolesterol
baik yang tinggi berisiko rendah terkena serangan jantung, tidak serta merta
berlaku pada pasien yang menaikkan kadar kolestrolnya dengan Healthium.
Kini, Anda sudah paham tentang Healthium.
Coba pecahkan misteri menarik berikutnya:
Hubungan antara konsumsi cokelat dengan stres.
Penelitian rekaan ini melibatkan sepuluh siswa. Lima siswa
memakan cokelat setiap hari, sedangkan sisanya, tidak. Karena mereka teman
sekelas, jadwal kegiatan kedua kelompok itu sama.
Di akhir penelitian, siswa yang mengonsumsi cokelat tidak
begitu stress dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi cokelat.
Lalu, apa yang salah pada judul ini:
“Konsumsi Cokelat Mengurangi Stres pada Pelajar.”
Kesimpulan yang didasarkan pada sampel sejumlah 10 siswa itu
terlalu dipaksakan.
Sebab, semakin sedikit jumlah peserta yang terlibat dalam
sampel acak, semakin kecil juga kemungkinan sampel dapat mewakili keseluruhan
populasi target secara akurat. Contohnya, jika seluruh populasi pelajar terdiri
atas pria dan wanita 1:1, kesempatan untuk memperoleh 10 sampel yang 70%-nya
terdiri atas pria dan 30%-nya wanita adalah sekitar 12%. Pada sampel 100 orang,
kesempatannya akan kurang dari 0,0025%.
Dan pada sampel 1.000 orang, kemungkinannya kurang dari 6 x
10^-36.
Demikian pula, sedikitnya jumlah peserta membuat data
individual jadi berpengaruh besar terhadap hasil keseluruhan dan dapat mengubah
tren pada hasil penelitian.
Ada juga alasan mengapa para ilmuwan melakukan riset dengan
skala kecil.
Dengan jumlah sampel yang kecil, dapat dinilai apakah hasil suatu
penelitian layak untuk dikaji lebih mendalam serta lebih luas.
Beberapa riset membutuhkan partisipan bersifat spesifik, yang
memang tak bisa didapatkan dalam jumlah besar.
Kuncinya adalah reproduksibilitas.
Jika menarik kesimpulan hanya dari satu penelitian skala
kecil, kesimpulan itu bisa jadi meragukan. Namun, jika diambil dari bermacam penelitian
dengan hasil serupa, jelas lebih kredibel.
Tersisa satu teka-teki lagi.
Kali ini, skenario pengujian obat baru untuk penyakit langka
mematikan. Dengan sampel sebanyak 2.000 pasien, pasien yang mengonsumsi obat
tersebut berumur lebih panjang dibandingkan yang hanya meminum obat plasebo.
Kali ini, permasalahannya sedikit berbeda. Apa yang harus
diketahui sebelum menentukan kelayakan judul:
“Obat Baru Perpanjang Usia Pasien Berpenyakit Langka”?
Sebelum menjawab, Anda harus tahu berapa lama obat itu dapat
memperpanjang usia pasien.
Kadang, sebuah penelitian sudah memilliki hasil yang meski
terbukti secara ilmiah tetap saja tidak berdampak secara nyata.
Contohnya, suatu obat kanker pankreas yang diuji coba secara klinis diketahui dapat menambah usia pasien selama sepuluh hari.
Di waktu lain Anda membaca judul artikel kesehatan yang
menarik, periksa laporan ilmiah yang dipakai.
Meski laporan penelitian yang lengkap tidaklah gratis, ringkasan rancangan penelitian masih bisa didapatkan, dan hasil penelitian pun tersedia secara gratis dalam bentuk abstrak bahkan juga ditulis pada batang tubuh berita.
Sungguh menarik dapat membaca penelitian ilmiah dalam berita, tetapi penting juga untuk memahami penemuan dalam penelitian itu.
Salam Excellent!
Adapted from TED-Ed Video | Jeff Leek & Lucy McGowan
by Excellent Translation | Oct 25, 2019 | Belajar Bahasa, Tips
Halo Mitra Excellent!
Terdapat 7.000 bahasa yang digunakan di seluruh dunia – dan bahasa-bahasa tersebut memiliki suara-suara, kosa kata, dan struktur yang berbeda, Namun apakah masing-masing membentuk cara berpikir tertentu?
Berikut
di bawah ini adalah ulasan Lera Boroditsky, seorang ilmuan kognitif perihal
bagaimana bahasa dapat membentuk cara berpikir kita
—
Saya
akan berbicara menggunakan bahasa. Bahasa adalah salah satu kemampuan
ajaib yang dimiliki manusia. Kita dapat saling menyampaikan ide yang
sangat rumit. Jadi, yang saya lakukan sekarang adalah membuat suara
melalui mulut saya, saat menghela napas. Saya membuat nada, desisan,
dan embusan, dan semua itu menghasilkan getaran di udara. Getaran
udara itu merambat ke arah Anda, kemudian sampai ke gendang
telinga, lalu otak menerima getaran dari gendang telinga itu, dan
mengubahnya menjadi sebuah pemikiran.
Semoga
itu yang terjadi. Karena kemampuan ini, kita, manusia, dapat meneruskan
ide-ide kita menembus luasnya ruang dan waktu. Kita dapat
menyampaikan pengetahuan ke dalam pemikiran orang lain. Saya bisa
menanamkan ide aneh baru ke kepala Anda saat ini juga. Misalnya saya
katakan, “Bayangkan ubur-ubur berdansa di perpustakaan, sambil
memikirkan teori mekanika kuantum.”
Jika
hidup Anda berjalan mulus tanpa hambatan yang berarti, mungkin hal itu tak
pernah terpikirkan. Tapi, saya dapat membuat Anda
memikirkannya melalui bahasa.
Tentu,
bahasa di dunia bukan hanya satu, sekitar 7.000 bahasa digunakan di
seluruh dunia. Dan semua bahasa memiliki perbedaan pada bermacam-macam
hal. Beberapa bahasa memiliki bunyi yang berbeda, kosakata yang
berbeda, juga struktur bahasa yang berbeda, perbedaan struktur ini
sungguh penting.
Maka
timbul pertanyaan: Apakah bahasa yang kita pakai membentuk cara berpikir
kita? Nah, ini pertanyaan kuno. Sejak dulu, banyak orang telah
berspekulasi mengenai hal ini. Charlemagne, seorang Kaisar Romawi, berkata, “Memiliki
bahasa kedua sama seperti memiliki jiwa kedua” — ini suatu dukungan
kuat bahwa bahasa membentuk realitas. Tetapi di sisi lain, Shakespeare
membuat Juliet berkata, “Apalah arti sebuah nama? Mawar dengan
nama lain akan tetap sama wanginya.” Nah, mungkin artinya, bahasa
tidak membentuk realitas.
Perdebatan
ini telah berlangsung selama ribuan tahun. Tetapi hingga saat ini, belum
ada data yang membuktikan salah satunya. Belum lama ini, di lab saya
dan lab lain di dunia, mulai dilakukan penelitian dan kini kami punya
data ilmiah untuk menjawab perdebatan tersebut.
Saya
akan menceritakan beberapa contoh favorit saya. Saya akan mulai dengan
sebuah komunitas Aborigin di Australia yang pernah bekerja sama dengan
saya. Mereka adalah suku Kuuk Thaayorre. Mereka tinggal di Pormpuraaw
di ujung paling barat Cape York. Yang menarik dari Kuuk Thaayorre
adalah– mereka tidak menggunakan kata seperti “kiri” dan
“kanan”, mereka menggunakan arah mata angin untuk semua petunjuk
arah: utara, selatan, timur, barat. Saat saya bilang semua,
benar-benar di semua hal. Bisa saja ada kalimat, Oh, ada semut di
arah barat daya kakimu.” Atau, “Geser cangkirmu ke arah utara
timur laut sedikit.” Bahkan dalam bahasa Kuuk Thaayore, untuk menyapa
kita berkata, “Kamu mau ke arah mana?” Dan balasannya
adalah, “Utara timur laut nun jauh di sana. Kalau kamu?”
Jadi,
bayangkan kalian sedang berjalan-jalan, dan siapapun yang kalian
sapa, harus diberitahu arah perjalanan kalian.
Tetapi,
hal ini akan membuat Anda cepat mengetahui arah, kan? Karena kalian tidak
mungkin bisa bertegur sapa, jika tidak tahu arah yang kalian
tuju. Bahkan, orang yang berbahasa seperti itu mengetahui arah dengan
baik Mereka tahu arah lebih baik daripada kebanyakan manusia. Kita
dulu menganggap manusia lebih buruk dari makhluk lain– karena beberapa
alasan biologis: “Oh, kita tidak punya magnet di paruh atau sisik
kita.” Tidak; jika bahasa dan budaya membiasakan untuk melakukannya, sebetulnya,
Anda bisa. Nyatanya ada juga manusia yang tahu arah dengan baik.
Agar
kita punya gambaran yang sama — tentang betapa berbedanya kemampuan
mengenal arah ini, Saya ingin Anda semua menutup mata sebentar — lalu
tunjuk arah tenggara.
Tetap
tutup mata. Tunjuklah. Oke, Anda bisa buka mata sekarang. Saya lihat
kalian menunjuk ke sana, ke sana, ke sana, ke sana… Saya sendiri juga
tidak tahu —
Bisa
dikatakan kita punya akurasi rendah dalam mengenali arah. Ini contoh
perbedaan besar kemampuan kognitif antarbahasa, kan? Ada satu kelompok —
yang sangat terhormat seperti Anda semua — tidak tahu arah dengan
pasti, sedangkan di tempat lain, saya bertanya ke anak 5 tahun dan
dia tahu.
Terdapat
pula perbedaan besar mengenai persepsi akan waktu. Di sini saya punya foto
kakek saya dengan umur yang berbeda-beda. Jika saya minta penutur Bahasa
Inggris untuk merunut waktu, susunannya akan seperti ini, dari kiri
ke kanan. Ini terkait dengan arah penulisan. Jika kalian penutur
bahasa Ibrani atau Arab, mungkin susunannya akan berlawanan
arah, dari kanan ke kiri.
Tetapi
bagaimana Kuuk Thaayorre, suku Aborigin tadi, mengurutkannya? Mereka
tidak menggunakan arah “kiri” dan “kanan”. Saya beri
Anda petunjuk. Jika kita menghadapkan orang ke arah selatan, mereka
akan menyusun waktu dari kiri ke kanan. Jika kita menghadapkan mereka ke
arah utara, mereka akan merunut waktu dari kanan ke kiri. Jika mereka
kita hadapkan ke timur, jalannya waktu akan mendekati tubuh. Apa
polanya? Timur ke Barat, kan? Bagi mereka, waktu tidak terpatok pada
posisi tubuh, waktu terpatok pada lanskap. Sedangkan bagi saya, saat
tubuh ke sini, arah waktu ke sini, jika saya menghadap ke sini, maka
waktu ke arah sini. Saya menghadap ke sini, waktu ke arah
sini, sangat egosentris karena arah waktu selalu berubah mengikuti
saya– setiap kali saya berpaling arah. Sedangkan bagi Kuuk
Thaayorre, waktu terpatok pada lanskap. Persepsi yang sangat berbeda pada
waktu.
Ada
satu lagi trik cerdas manusia. Misalkan saya bertanya ada berapa
pinguin. Saya tahu dengan pasti cara Anda menjawabnya. Anda
menghitungnya, “Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh,
delapan.” Anda menomori mereka satu per satu dan nomor terakhir
yang diucapkan adalah jumlah pinguinnya. Ini adalah trik kecil yang
diajarkan sedari kita kecil. Kita belajar urutan nomor dan
mengaplikasikannya. Sebuah trik linguistik kecil. Namun, beberapa
bahasa tidak begini, karena beberapa bahasa tidak punya kata untuk
angka. Bahasa tersebut tidak punya kata seperti
“tujuh”… atau kata seperti “delapan.” Bahkan,
para penutur bahasa itu tidak berhitung, dan mereka kesulitan menentukan
jumlah dengan tepat. Jadi, contohnya, jika saya meminta mereka untuk
mencocokkan jumlah pinguin ini dengan bebek berjumlah sama, Anda
mungkin bisa menghitungnya. Tetapi, mereka yang tak punya trik linguistik
itu tidak bisa.
Bahasa
juga berbeda dalam hal memilah spektrum warna — pada dunia
visual. Beberapa bahasa punya banyak kata untuk warna, beberapa hanya
punya sedikit, “muda” dan “tua”. Tiap bahasa berbeda
dalam hal penempatan batasan antarwarna. Contohnya, dalam bahasa Inggris,
ada kata untuk biru yang mencakup semua warna yang Anda lihat di
layar, tetapi dalam bahasa Rusia tidak ada kata biru. Alih-alih,
penutur Rusia harus membedakan antara biru muda, “goluboy,”
dengan biru tua, “siniy.” Jadi orang Rusia mendapat latihan
seumur hidup, melalui bahasanya, untuk membedakan kedua warna
ini. Saat kami menguji kemampuan orang untuk secara perseptual membedakan
warna ini, kami temukan bahwa penutur bahasa Rusia lebih
cekatan dalam batasan linguistik ini. Mereka lebih cekatan saat
membedakan antara biru muda dan tua. Dan jika Anda mengamati otak manusia
di saat mereka melihat warna — misalnya warna biru yang perlahan berubah
dari biru muda ke tua — otak manusia yang menggunakan kata berbeda untuk
biru muda dan tua akan menampakkan reaksi terkejut saat warna berubah dari
muda ke tua, seakan, “Oh, ada sesuatu yang kategorinya
berubah,” sedangkan otak para penutur bahasa Inggris,
misalnya, yang tak melakukan pengelompokan serupa, tidak menunjukkan
reaksi terkejut, karena tak ada perubahan kategori.
Bahasa
punya segala macam ciri struktur yang khas. Yang ini salah satu favorit
saya Banyak bahasa memiliki tata bahasa bergender; setiap kata benda
diberikan gender, seringnya maskulin atau feminin. Dan gender tersebut
berbeda antarbahasa. Contohnya, matahari itu feminin di bahasa Jerman, tetapi
maskulin di bahasa Spanyol, dan bulan, sebaliknya. Mungkinkah ini ada
hubungannya dengan cara orang berpikir? Apakah penutur bahasa Jerman
berpendapat matahari sebagai hal yang feminin, dan bulan lebih
maskulin? Sebetulnya, memang demikian adanya. Kalau kita meminta
penutur bahasa Jerman dan Spanyol mendeskripsikan jembatan, seperti yang
ada di gambar ini– kebetulan kata “jembatan” termasuk feminin
dalam bahasa Jerman, secara gramatikal maskulin dalam bahasa
Spanyol– Penutur bahasa Jerman mungkin menggunakan kata
“cantik”, “elegan” untuk jembatan, atau kata lain yang
dianggap feminin. Sedangkan penutur bahasa Spanyol akan berpendapat
bahwa “kokoh” atau “panjang”, yang merupakan kata
bersifat maskulin.
Bahasa
juga berbeda saat digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa, kan? Misalnya
peristiwa kecelakaan seperti ini. Di bahasa Inggris, akan dikatakan,
“Dia memecahkan vasnya.” Dalam bahasa seperti
Spanyol, kalian mungkin akan berkata, “Vasnya pecah,” atau,
“Vasnya pecah sendiri.” Jika tak disengaja, kita takkan bilang
seseorang melakukannya. Dalam bahasa Inggris, anehnya, kita bisa berkata
seperti, “Aku mematahkan lenganku.” Nah, di banyak bahasa
lain, Anda tidak bisa memakai susunan itu kecuali jiwa Anda terganggu … lalu
Anda mencoba mematahkan tangan Anda– dan Anda berhasil. Jika hal itu
tak disengaja, susunan kalimatnya akan berbeda.
Perbedaan
ini ada dampaknya. Penutur bahasa yang berbeda akan memperhatikan hal yang
berbeda, tergantung dari ketentuan dalam bahasa masing-masing. Jadi
saat kami menunjukkan kecelakaan yang sama kepada penutur bahasa Inggris
dan Spanyol, penutur bahasa Inggris akan mengingat siapa
pelakunya, karena bahasa Inggris menuntut susunan, “Dia memecahkan
vas itu.” Sedangkan penutur bahasa Spanyol cenderung tidak mengingat
pelakunya jika itu tidak disengaja, dan mereka cenderung lebih ingat
bahwa itu adalah suatu kecelakaan. Mereka akan lebih mengingat unsur
niatnya. Jadi, dua orang melihat kejadian yang sama, menyaksikan
kejahatan yang sama, tetapi mengingat hal yang berbeda dari kejadian
tersebut. Hal tersebut berhubungan dengan kesaksian saksi mata. Ini
juga terkait dengan tuduhan dan hukuman. Jadi misalnya ada penutur bahasa
Inggris dan saya menunjukkan seseorang memecahkan vas, lalu saya bilang,
“Dia memecahkan vasnya,” bukannya, “Vasnya
pecah,” walaupun sudah menyaksikannya sendiri, menonton
rekamannya, Anda bisa melihat kronologis pecahnya vas, Anda akan
menghukum orang lebih berat dan lebih menyalahkannya jika saya berkata, “Dia
memecahkan vas,” dibandingkan, “Vasnya pecah.” Bahasa
menuntun logika kita mengenai suatu kejadian.
Nah,
saya sudah memberikan beberapa contoh bagaimana bahasa dapat sangat
membentuk cara kita berpikir, dan itu terjadi dengan berbagai
cara. Jadi bahasa bisa memiliki dampak besar, misalnya pada persepsi
ruang dan waktu, sehingga cara orang dalam memetakan ruang dan waktu bisa
sangat berbeda. Bahasa juga memiliki dampak yang mendalam– seperti
pada contoh mengenai angka. Jika bahasa memiliki kata untuk berhitung, memiliki
kata untuk angka, akan membuka seluruh dunia matematika. Tanpa
kemampuan berhitung, mustahil menguasai aljabar, serta tidak bisa
melakukan apapun yang dibutuhkan untuk membangun ruangan seperti
ini atau mempersiapkan tayangan ini, kan? Trik kecil mengenai angka
ini menjadi batu loncatan menuju seluruh ranah kognitif.
Bahasa
juga memiliki dampak yang sangat awal, seperti pada contoh tentang
warna. Ini adalah langkah persepsi yang sederhana dan mendasar. Kita
melakukannya ribuan kali setiap saat, tetapi bahasa berperan di
dalamnya dan mempengaruhi keputusan perseptual yang kelihatannya sepele
itu. Bahasa dapat memberi dampak yang luas. Persoalan gender dalam
tata bahasa mungkin agak sedikit konyol, tetapi gender tersebut melekat
pada semua kata benda. Itu artinya, bahasa dapat membentuk cara berpikir
kita mengenai apapun yang tergolong kata benda. Dan itu mencakup
banyak hal.
Akhirnya,
saya tadi mencontohkan bagaimana bahasa membentuk hal-hal yang bernilai
personal bagi kita– misalnya tuduhan, hukuman, atau ingatan saksi
mata. Hal ini penting dalam kehidupan sehari-hari. Indahnya
keberagaman linguistik adalah, betapa ia menunjukkan keulungan dan
kelenturan pikiran manusia. Pikiran manusia menghasilkan bukan hanya satu
bidang kognitif, melainkan 7.000– ada 7.000 bahasa yang digunakan di
seluruh dunia. Dan kita bisa membuat lebih banyak lagi –bahasa
merupakan sesuatu yang hidup, yang dapat kita asah dan ubah untuk memenuhi
kebutuhan kita. Hal yang memprihatinkan adalah, kita semakin kehilangan
keberagaman bahasa sepanjang waktu. Satu bahasa menghilang setiap
minggunya, dan diperkirakan, separuh dari bahasa dunia akan hilang
dalam seratus tahun ke depan. Berita yang lebih buruknya
adalah, semua yang kita ketahui tentang pikiran dan otak manusia saat
ini bersumber dari penelitian oleh mahasiswa penutur Bahasa Inggris
Amerika di universitas. Mereka tidak dapat mewakili seluruh umat
manusia, kan? Jadi, pengetahuan kita mengenai pikiran manusia sebenarnya
sangat sempit dan bias, dan ilmu pengetahuan kita harus berusaha agar
lebih baik.
Saya
ingin menutup dengan gagasan terakhir ini. Kita tahu penutur bahasa yang
berbeda berpikir secara berbeda pula, tetapi intinya bukan tentang
bagaimana orang di belahan dunia lain berpikir. Ini mengenai cara Anda
berpikir. Tentang bagaimana bahasa yang Anda gunakan membentuk cara Anda
berpikir. Hal tersebut memberi Anda kesempatan untuk
bertanya, “Mengapa saya berpikir seperti
ini?” “Bisakah berpikir dengan cara lain?” Dan
juga, “Pemikiran apa yang ingin saya buat?”
Terima
kasih banyak.
Source: TED Women
by Excellent Translation | Oct 11, 2019 | Belajar Bahasa, Tips
Terry Moore memiliki jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kepada kita semua.
Pertanyaannya adalah;
“Mengapa huruf X mewakili sesuatu yang tidak diketahui (the unknown)?”
Memang, kita mempelajarinya di kelas matematika, namun saat ini,
simbol tersebut telah ada di mana-mana, misalnya — faktor X, data X, projek X,
bahkan TEDx. Dari mana asalnya?
Sekitar tahun 2006, Moore memutuskan untuk belajar Bahasa
Arab, yang ternyata adalah bahasa yang sangat logis. Menulis kata, frase, atau
kalimat dalam Bahasa Arab seperti menyusun sebuah persamaan, karena setiap
bagiannya sangat tepat dan membawa banyak informasi. Itulah salah satu alasan banyak
dari kita yang sampai pada kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan, matematika, dan
teknik di Barat saat ini benar-benar telah digunakan pada abad-abad pertama
Masehi oleh bangsa Persia, Arab, dan Turki.
Sebagai contoh, sistem kecil dalam Bahasa Arab yang disebut al-Jabr.
Secara kasar al-Jabr dapat diterjemahkan menjadi “Sistem untuk
mencocokkan bagian yang berbeda.” Al-Jabr akhirnya sampai ke Inggris
sebagai Algebra (aljabar). Ini salah satu contoh dari banyak
contoh lainnya.
Naskah Bahasa Arab yang berisi berbagai temuan matematika
akhirnya sampai ke Eropa, yaitu Spanyol, pada abad ke-11 dan 12. Ketika naskah
itu sampai, ada ketertarikan yang luar biasa untuk menerjemahkan Bahasa Arab
ini ke dalam Bahasa Eropa.
Namun terdapat masalah, salah satunya ada beberapa suara
dalam Bahasa Arab yang sulit untuk dilafalkan oleh orang Eropa jika tidak banyak
berlatih. Dan pelafalan tersebut tidak pula dapat diwakili/ditransliterasi
dengan sempurna oleh huruf yang tersedia dalam bahasa yang digunakan di Eropa.
Salah satu contohnya adalah huruf ش , yaitu huruf ‘syin’, yang dalam Bahasa Inggris dianggap sebagai ‘sheen’ dengan transliterasi ‘sh’. Huruf ini juga merupakan huruf pertama dari kata شيء , ‘shaiun’, yang berarti ‘sesuatu’ seperti dalam kata Bahasa Inggris ‘something’; yaitu hal yang tidak terdefinisi, yang tidak diketahui.
Dalam Bahasa Arab, kata tersebut menjadi definitif dengan
menambahkan ‘al’, sehingga menjadi الشيء,
‘al-shaiun’, yaitu sesuatu hal. Kata ini merupakan kata yang muncul di
masa pertama matematika mulai dikenal, sekitar abad ke-10.
Masalah bagi para cendekiawan Spanyol Abad Pertengahan yang
bertugas menerjemahkan sumber-sumber ini adalah huruf ش
dan kata شيء tidak dapat diubah ke Bahasa Spanyol karena bahasa ini tidak
memiliki bunyi ‘sh’ tersebut. Berdasarkan konvensi, mereka menciptakan
aturan di mana mereka meminjam bunyi ‘ck’, dari Bahasa Yunani klasik
dalam bentuk huruf χ, yaitu huruf ‘chi’.
Kemudian, ketika bahan ini diterjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa Eropa yang umum, katakanlah Bahasa Latin, mereka hanya
menggantikan huruf χ, ‘chi’
dengan X Latin. Setelah hal tersebut terjadi, dan diubah ke Bahasa Latin,
sumber-sumber ini menjadi buku teks dasar dalam matematika selama hampir 600
tahun.
Jadi sekarang kita punya jawaban untuk pertanyaan ini.
Mengapa X menjadi ‘sesuatu yang tidak diketahui’ (the unknown)?
Jawabannya adalah karena orang Eropa tidak bisa mengatakan ‘sh’ dalam
Bahasa Spanyol. Layak untuk diinformasikan, bukan?
Salam Excellent!
Source: Terry Moore | TED Talk
by Excellent Translation | Oct 7, 2019 | Belajar Bahasa
Cuaca yang bagus hari ini!
Pekerjaan yang luar biasa!
Anda seorang atlet yang luar biasa!
Itu semua bernada positif, bukan?
Yah, mungkin saja. Sebenarnya, tergantung pada sikap dan nada suara dalam penyebutan kalimat-kalimat tersebut.
Mereka bisa menjadi pujian yang sangat baik. Bagaimanapun,
juga bisa menjadi kalimat memojokkan dan menyerang.
Sedikit perubahan sikap dalam mengungkapkan kalimat-kalimat
semacam iniliah, apa yang kita sebut sebagai ironi verbal.
Ketika seseorang mengatakan “Cuaca yang bagus hari ini!”
Sangat mungkin orang tersebut memang menyatakan bahwa mentari bersinar cerah, burung-burung berkicau, dan angin berhembus tenang.
Tetapi jika cuaca buruk, awan hujan bergulung-gulung, dan
angin badai mengamuk, sementara seseorang berkata “Cuaca yang bagus hari
ini!” Dia mungkin tidak bermaksud seperti itu.
Yang dia maksudkan mungkin cuacanya sedang mengerikan, namun
dia mengatakan sebaliknya.
Ini merupakan ironi verbal, yaitu ketika seseorang
menyatakan sesuatu yang berlawanan dengan yang dimaksudkannya.
Orang-orang umumnya mengerti apa yang dipikirkan
sesungguhnya. Bukankah ini merupakan sarkasme, dan orang yang berujar sedang
sarkastis/menyindir? Ya.
Ketika seseorang menyatakan sesuatu yang berlawanan dengan
apa yang dimaksudkannya, itulah ironi verbal.
Ketika orang tersebut beranjak selangkah lebih jauh lagi,
yaitu memiliki maksud yang berlawanan denga ucapannya, dan disertai keinginan
untuk sedikit memojokkan dan mengolok-olok, itulah sarkasme.
Coba perhatikan contoh kedua:
“Pekerjaan yang luar biasa!”
Seseorang menuntaskan mimpi hidupnya: Luar biasa!
Seseorang menjuarai kejuaraan olahraga: Luar biasa!
Seseorang menabrak mobil lain: Tidak luar biasa.
Dalam kondisi terakhir ini, saat ada penumpang yang berkata:
Pekerjaan bagus!
Mereka mungkin sedang punya maksud sebaliknya dengan disertai
sedikit olokan, ini merupakan ironi verbal dan itu sarkastik.
“Engkau adalah seorang atlet berbakat,” dikatakan
kepada seorang Olympian.
Tidak ada ironi verbal yang nampak.
Katakan hal yang sama kepada seorang anak yang kikuk, yang
tersandung ke dalam kelas dan menumpahkan buku-buku serta pensilnya hingga
tersebar seisi ruangan.
Tentu hal tersebut kasar dan termasuk ironi verbal, karena
apa yang Anda katakana bukanlah apa yang Anda maksudkan.
Utamanya ketika terdapat niatan untuk mengejek anak yang
kasihan ini, Anda tidak hanya melakukan ironi verbal, namun juga
sarkastis/sindiran.
Meskipun demikian, Anda perlu waspada. Meski semua sarkasme
sesuai dengan definisi ironi verbal, tidak semua ironi verbal merupakan
sarkastis.
Ironi verbal adalah ketika apa yang dimaksudkan berlawanan
dengan yang dikatakan.
Sedangkan sarkasme menambahkan sikap menyerang tadi.
Terkadang, ketika lapisan makna yang lain hadir tanpa adanya
nada sarkastis.
Sekarang pergi ke luar sana dan temukan contoh ironi verbal
dan Sarkasme, semoga berhasil…
Semoga Anda beruntung dalam tugas yang sulit ini. Tidak ada ironi verbal di sini.
Salam Excellent!
Source: TED-Ed | Christopher Warner
by Excellent Translation | Oct 4, 2019 | Belajar Bahasa
International Translation Day (Hari Penerjemahan Internasional) dapat diamati pada tanggal
30 September setiap tahunnya, dan diperingati untuk meningkatkan kesadaran
tentang profesi penerjemahan, dan untuk memberikan penghormatan kepada karya
para profesional dalam bidang bahasa. Penerjemahan membantu dalam
mempromosikan warisan budaya dan munculnya rasa saling menghormati di dunia yang
terus berubah saat ini.
Menurut PBB, Hari Penerjemahan Internasional memainkan peranan
penting dalam menyatukan negara-negara, berkontribusi pada pembangunan dan
memperkuat perdamaian serta keamanan dunia. Hari ini memberikan peluang besar untuk menyoroti
pekerjaan penting para penerjemah, juru bahasa, dan lainnya dalam industri
layanan bahasa.
International Translation Day 2019: Tema
Tema Hari Penerjemahan Internasional 2019 adalah, “Translation
and Indigenous Languages”/Penerjemahan dan Bahasa Adat. Tema ini berfokus pada bahasa asli yang berada dalam
bahaya kepunahan. Karena
itu, penting untuk melestarikan dan melindungi bahasa jutaan penduduk asli di
seluruh dunia. Bahasa
untuk penduduk asli adalah bagian integral dari budaya mereka. Dapat dikatakan bahwa ketika suatu komunitas kehilangan
bahasanya, ia juga akan kehilangan budayanya.
Tema Hari Penerjemahan Internasional 2018 adalah “Translation: Promoting
Cultural Heritage in Changing Times”/Penerjemahan: Mempromosikan Warisan Budaya di Era yang Berubah. Tema ini dipilih oleh dewan FIT, dan memainkan peran penting dalam menyatukan
negara-negara, memfasilitasi dialog, pemahaman dan kerja sama, berkontribusi
pada pembangunan dan memperkuat perdamaian dan keamanan dunia.
International Translation Day 2019: Sejarah
Tahukah Anda bahwa Hari Penerjemahan Internasional adalah di
antara entri terbaru dalam kalender acara dunia? Peringatan ini dimunculkan oleh Federasi Penerjemah
Internasional (FIT). Perayaan
hari ini setiap tahunnya adalah dalam rangka menghargai pekerjaan penerjemah
dan penerjemah yang meruntuhkan hambatan bahasa untuk membuat dunia menjadi
tempat yang sedikit lebih terjangkau. Peringatan atas hari ini dirayakan dengan serangkaian
acara, seminar, dan simposium di berbagai kawasan dunia.
Pada 24
Mei 2017, Majelis Umum mengadopsi resolusi 71/288 untuk menyatakan
30 September sebagai Hari Penerjemahan Internasional setelah mempertimbangkan
peran para profesional dalam menghubungkan negara-negara dan memupuk
perdamaian, pengertian dan pembangunan.
30 September dipilih oleh FIT karena tanggal ini bertepatan dengan
St. Jerome, penerjemah Alkitab yang dianggap sebagai penerjemah fenomenal. Perayaan ini telah dipromosikan oleh FIT (Federasi
Penerjemah Internasional) yang didirikan pada tahun 1953. Bahkan pada tahun
1991, FIT meluncurkan ide Hari Penerjemahan Internasional yang diakui secara
resmi untuk menunjukkan solidaritas komunitas penerjemahan di seluruh dunia dan
juga untuk mempromosikan profesi penerjemahan di beberapa negara.
International Translation Day 2019: Pengaruh
Izinkan kami menginformasikan kepada Anda bahwa penerjemah dan
juru bahasa adalah dua profesi yang didedikasikan untuk satu tujuan, yaitu memfasilitasi
komunikasi di antara orang-orang. Baik
penerjemah maupun juru bahasa berada di titik persimpangan yang berdampak pada perkembangan
bisnis, sains, kedokteran, teknologi, hukum internasional, politik, dan
sejumlah bidang lainnya. Bantuan
ini akan memberikan kemampuan masing-masing di dunia untuk saling belajar satu
sama lain untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut UNESCO, warisan budaya sebagaimana yang disebutkan dalam
tema tahun ini tidak berakhir sebagai “monumen dan koleksi benda-benda”. Warisan budaya ini mencakup warisan budaya non-benda seperti
pengetahuan, kepercayaan, dan praktik yang menyangkut manusia, alam, dan
hubungan kita dengan alam semesta. Hal ini tidak hanya membantu dalam partisipasi antar budaya
tetapi juga mendorong rasa saling menghormati tentang cara hidup lainnya.
Oleh karena itu, Hari Penerjemahan Internasional menyoroti peran penerjemahan untuk mendorong profesi yang membantu mempromosikan pemahaman tentang warisan budaya dan rasa saling menghormati di dunia kita yang terus berubah.
Source: Jagran Josh